Sumber :
- Antara/ Jafkhairi
VIVAnews
– Setiap hari rata-rata terjadi 300-an kecelakaan yang merenggut 80-an jiwa di 2012. Faktor manusia masih paling dominan dalam memicu kecelakaan lalulintas jalan di Indonesia, sedangkan faktor lainnya yaitu jalan, kendaraan, dan alam.
Dari keseluruhan faktor manusia, salah satu aspeknya adalah mengantuk. Kondisi mengantuk saat berkendara juga memicu terjadi kecelakaan saat arus mudik dan balik Lebaran.
Sebab, pada arus mudik tahun lalu, keterlibatan sepeda motor dalam kecelakaan mencapai sekitar 70 persen. "Rasa kantuk bisa merusak konsentrasi saat berkendara, terutama mereka yang menggunakan sepeda motor. Para pengendara yang berangkat dari Jakarta kemungkinan bakal terserang kantuk saat memasuki wilayah Jawa Barat dan Jawa Tengah," ungkap Irvan.
Saat arus mudik tahun lalu, rata-rata sekitar 50-an jiwa tewas setiap hari. Belum lagi ratusan orang yang luka-luka per hari. Semua pihak punya tanggung jawab untuk memperkecil risiko terjadinya insiden di jalan.
"Kami para industri sepeda motor membantu dengan mudik bareng. Orangnya naik bus, sepeda motornya diangkut memakai truk," kata Hari Sasono, sekjen Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI).
Para produsen juga menyediakan posko-posko untuk para pemudik beristirahat. Selain itu, mereka menyediakan posko atau bengkel siaga untuk menservis sepeda motor yang dipakai berkendara para pemudik.
"Sedangkan peran publik adalah dengan mengedukasi pengendara, seperti yang dilakukan IBC hari ini," ujar Edo Rusyanto, salah satu pendiri
Independent Bikers Club
(IBC).
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Sebab, pada arus mudik tahun lalu, keterlibatan sepeda motor dalam kecelakaan mencapai sekitar 70 persen. "Rasa kantuk bisa merusak konsentrasi saat berkendara, terutama mereka yang menggunakan sepeda motor. Para pengendara yang berangkat dari Jakarta kemungkinan bakal terserang kantuk saat memasuki wilayah Jawa Barat dan Jawa Tengah," ungkap Irvan.