Raksasa Tambang Prancis Investasi US$5,5 Miliar di Halmahera

Kegiatan di dalam smelter. (Ilustrasi)
Sumber :
  • Guardian
VIVAnews -
Perusahaan pertambangan Prancis, Eramet, melalui anak perusahaanya Weda Bay Nickel akan segera melakukan investasi di Indonesia dengan membangun smelter bernilai miliaran dolar AS.


Hal ini diungkapkan oleh Menteri Energi Sumber Daya Mineral Jero Wacik, di kementerian ESDM, Jakarta, Jumat 2 Agustus 2013. Menurut Wacik, investasi pabrik pemurnian nikel dan pengolahan (smelter) akan dilakukan di Halmahera. "Total investasi membangun smelter mencapai US$ 5,5 miliar," katanya.


Wacik mengungkapkan, nilai investasi Eramet sangat besar dampaknya bagi Indonesia timur. Potensi kerjasama dengan perusahaan Prancis ini bisa memajukan perekonomian dalam negeri. Terutama membuka lapangan kerja baru di Indonesia bagian timur.
Oxford United Pastikan Tiket ke Partai Playoff Menuju Divisi Championship


Timnas Indonesia 'Gendong' Asia Tenggara di Semifinal Piala Asia U-23
Senada dengan Wacik, Menteri Luar Negeri Perancis Laurent Fabius menjelaskan proyek ini bisa menyerap lebih dari 3.500 pekerja dan secara siginifikan Eramet memberikan kontribusi bagi tumbuhnya lapangan pekerjaan masyarakat lokal selama perusahaan beroperasi.

Festival Semarapura Kembali Digelar, Pemkab Klungkung Siapkan Ribuan Seniman dan Booth UMKM

"Nantinya 70 persen tenaga kerja akan berasal dari Halmahera dan wilayah timur Indonesia," katanya.


Laurent memaparkan, investasi tahap pertama akan berkisar US$3,5 miliar. Investasi ini untuk pembangunan smelter dengan kapasitas 3.500 ton Ni-ligam per tahun yang akan menerapkan teknologi hidrometalurgi pada pembangunan smelter. (umi)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya