Sumber :
- Guardian
VIVAnews -
Perusahaan pertambangan Prancis, Eramet, melalui anak perusahaanya Weda Bay Nickel akan segera melakukan investasi di Indonesia dengan membangun smelter bernilai miliaran dolar AS.
Hal ini diungkapkan oleh Menteri Energi Sumber Daya Mineral Jero Wacik, di kementerian ESDM, Jakarta, Jumat 2 Agustus 2013. Menurut Wacik, investasi pabrik pemurnian nikel dan pengolahan (smelter) akan dilakukan di Halmahera. "Total investasi membangun smelter mencapai US$ 5,5 miliar," katanya.
Baca Juga :
Festival Semarapura Kembali Digelar, Pemkab Klungkung Siapkan Ribuan Seniman dan Booth UMKM
"Nantinya 70 persen tenaga kerja akan berasal dari Halmahera dan wilayah timur Indonesia," katanya.
Laurent memaparkan, investasi tahap pertama akan berkisar US$3,5 miliar. Investasi ini untuk pembangunan smelter dengan kapasitas 3.500 ton Ni-ligam per tahun yang akan menerapkan teknologi hidrometalurgi pada pembangunan smelter. (umi)
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Laurent memaparkan, investasi tahap pertama akan berkisar US$3,5 miliar. Investasi ini untuk pembangunan smelter dengan kapasitas 3.500 ton Ni-ligam per tahun yang akan menerapkan teknologi hidrometalurgi pada pembangunan smelter. (umi)