Cegah Pikun, Minum Dua Cangkir Cokelat Setiap Hari

cokelat
Sumber :
  • theappledaily.wordpress.com
VIVAlife - Secangkir coklat panas, ternyata tidak hanya mampu menghangatkan tubuh dan meningkatkan suasana hati. Minuman yang mengandung flavonoid dan antioksidan ini juga bermanfaat mencegah pikun. 
Ingin Duet Lagi di Pilkada Jatim, Khofifah Akui Merasa Nyaman dan Produktif bersama Emil

Dr Farzaneh Sorond, pemimpin penelitian dari Harvard Medical School menungkap bahwa ia dan timnya telah banyak belajar soal aliran darah di otak dan pengaruhnya pada kemampuan berpikir. 
Jordi Jenguk Sarwendah, Hubungannya dengan Ruben Onsu Kembali Dipertanyakan

"Untuk menyelesaikan tugasnya, otak membutuhkan lebih banyak energi dan pasokan aliran darah yang besar. Kedua hubungan ini disebut dengan kopling neurovaskular, bagian yang memainkan peranan penting dalam penyakit Alzheimer," kata Sorond seperti dikutip dalam Dailymail.
Warung Madura di Denpasar Buka 24 Jam, Jayanegara: Jaga Ketertiban Jika Sepi Istirahat

Penelitiannya melibatkan 60 orang, dengan usia rata-rata 73 tahun. Sebagian relawan diminta meminum dua cangkir coklat panas setiap harinya selama sebulan. 

Setelahnya baru dilakukan pemeriksaan ulang memori, kemampuan berpikir, dan ultrasound. Aliran darah mereka meningkat sekitar 8,3 persen. Di awal penelitian hampir sepertiga dari peserta atau sekitar 20 orang memiliki gangguan di aliran darah. 

Cegah Diabetes 

Tak hanya itu, Paul Rosenberg, peneliti asal John Hopkins School of Medicine juga membuktikan bahwa cokelat berperan dalan kelancaran aliran darah ke otak untuk meningkatkan fungsi kognisi.

Pada penelitian sebelumnya ini menemukan bahwa cokelat hitam (mengandung 60-70 persen kakao) dapat memberikan manfaat perlindungan pada tekanan darah tinggi dan risiko diabetes. Manfaat lainnya adalah: menyehatkan jantung dan mencegah stroke.

"Ini adalah penelitian kecil yang menambah bukti bahwa ada hubungan antara pembuluh darah dan kognisi yang rendah. Pengobatan berbasis cokelat memang akan menjadi populer di masa datang. Akan tetapi, masih terlalu dini untuk menarik kesimpulan soal efeknya," kata Dr Simon Ridley, Kepala Penelitian Alzheimer Research, Inggris.

Katanya, pikun merupakan salah satu tantangan kesehatan terbesar yang harus dihadapi. 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya