Sumber :
- REUTERS
VIVAnews
- Peneliti dari Columbia University School of Public Health, Amerika Serikat, menemukan bahwa obesitas telah menyebabkan kematian sebanyak 18 persen pada orang Amerika, yang berusia 45 sampai 80 tahun. Jumlah itu lebih besar dari perkiraan sebelumnya, yang hanya 5 persen.
Menurut
Science Recorder
, 19 Agustus 2013, selama ini obesitas telah bertanggung jawab atas peningkatan kematian di Amerika Serikat. Bahkan, sindrom itu akan menyebabkan penurunan harapan hidup seseorang.
Baca Juga :
Anies Sebut PKS Sedang 'Galau'
"Hasilnya kami menemukan perempuan kulit hitam memiliki risiko kematian akibat obesitas sekitar 27 persen, sedangkan perempuan kulit putih mencapai 21 persen," kata Ryan Masters, peneliti utama riset ini.
Masters menambahkan, pria kulit putih memiliki risiko kematian akibat obesitas mencapai 15 persen, lebih besar dari pria kulit hitam yang hanya mencapai 5 persen.
"Sebenarnya pria kulit hitam dan kulit putih memiliki risiko kematian akibat obesitas yang sama. Tapi pria kulit hitam mempunyai risiko yang lebih rendah karena dipengaruhi oleh aspek sosial dan ekonominya," ujar Masters.
Jumlah kematian manusia akibat obesitas merangkak naik dari tahun ke tahun. Mulai dari tahun 1915 sampai 1919, obesitas menyumbang sekitar 3,5 persen dari jumlah kematian. 10 tahun kemudian, jumlah naik menjadi 5 persen.
"Sedangkan 20 tahun kemudian jumlahnya meningkat terus menjadi sekitar 7 persen. Kondisi ini tentu sangat mengkhawatirkan dan memerlukan pencegahan agar obesitas tidak menjadi epidemi bagi manusia," ungkap Masters. (umi)
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
"Hasilnya kami menemukan perempuan kulit hitam memiliki risiko kematian akibat obesitas sekitar 27 persen, sedangkan perempuan kulit putih mencapai 21 persen," kata Ryan Masters, peneliti utama riset ini.