2019, Indonesia Luncurkan Satelit Penginderaan Jarak Jauh

Satelit Juno tak Berawak Milik NASA
Sumber :
  • Reuters/Bill Ingalls/NASA
VIVAnews -
Indonesia terus mengembangkan satelit-satelit yang difungsikan untuk melakukan pemantauan kondisi geografis dan untuk pemantauan terhadap dampak-dampak perubahan iklim.


Ada beberapa satelit milik Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) yang akan diluncurkan pada tahun 2014, 2015, dan 2019.


"Tahun 2014 nanti, LAPAN akan meluncurkan Satelit A2 yang sudah dilengkapi dengan sensor pergerakan kapal di laut, sensor radio komunikasi untuk penanganan bencana, dan sensor video untuk memantau
land cover,
" kata Bambang S Tejasukmana, Kepala LAPAN, di acara Konferensi Internasional tentang Aplikasi Teknologi Antariksa untuk Perubahan Iklim, Jakarta, 2 September 2013.


Sementara di tahun 2015, Bambang menjelaskan, LAPAN akan kembali meluncurkan Satelit LAPAN A3 yang pembuatannya bekerja sama dengan Institut Teknologi Bandung. Fungsi dari satelit itu untuk melakukan pemantauan kondisi sawah di Indonesia.


"Peluncuran kedua satelit itu akan dilakukan oleh roket milik India," ujar Bambang.


Saat ini, LAPAN bersama Kementerian Riset dan Teknologi sedang mengembangkan sebuah satelit penginderaan jarak jauh yang memiliki kemampuan lebih canggih dari satelit-satelit sebelumnya, dan akan diluncurkan pada tahun 2019.


"Nanti, satelit ini akan berfungsi untuk misi ketahanan pangan, lingkungan, pertahanan, dampak perubahan iklim, dan lainnya," ujar Bambang.
Terpopuler: Deretan Negara dengan Janda Terbanyak di Dunia hingga Resep Gampang Gulai Tunjang


Terpopuler: Rio Reifan Ditangkap karena Kasus Narkoba hingga Zita Anjani Pamer Starbucks di Mekkah
Biaya dari pembuatan satelit akan lebih mahal dan akan diproduksi oleh industri milik Indonesia, seperti PT LEN dan PT Dirgantara Indonesia. Peran LAPAN pada proyek pembuatan satelit adalah dari sisi teknis.

BPBD DKI Ungkap 3 Sumber Ancaman Gempa di Jakarta

"Investasi pembuatan satelit terbaru ini sekitar 2 triliun rupiah, sehingga harus diproduksi oleh industri. Kami tidak mampu memproduksi semahal itu. Kalau satelit sebelumnya berbiaya Rp50 miliar, makanya kami (LAPAN) mampu memproduksinya," tutur Bambang. (adi)
Jubir Kemlu Lalu Muhammad Iqbal

Mantan Dubes Turki Lalu Muhammad Iqbal Maju di Pilgub NTB 2024

Mantan Duta Besar Indonesia untuk Turki, Lalu Muhammad Iqbal berencana maju di dalam Pemilihan Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) di Pilkada serentak November 2024

img_title
VIVA.co.id
29 April 2024