Akbar Tandjung: Saya Tak Pernah Goyang Ketua Umum

Aburizal Bakrie dan Akbar Tandjung
Sumber :
  • ANTARA/Widodo S. Jusuf
VIVAnews
- Ketua Dewan Pertimbangan Partai Golkar, Akbar Tandjung, menegaskan tidak bermaksud mengganggu pencalonan Ketua Umum Aburizal Bakrie sebagai calon presiden (capres). Sejauh ini, Akbar sepakat dengan keputusan partai mengusung Aburizal.


"Menggoyang itu di mana? Saya tidak pernah minta pergantian calon presiden dari Golkar," kata Akbar usai diskusi di kantor Forum Dialog Nusantara (FDN), Mega Kuningan, Jakarta, Rabu 4 September 2013.


Sebagai salah satu pengurus Golkar, Akbar mengaku hanya ingin mencermati setiap perkembangan politik yang terjadi. Ia menyebut hal itu demi pemenangan Golkar dalam Pemilu 2014 mendatang.


"Masa
nggak
boleh mencermati calon presiden? Calon presiden siapa, Partai Golkar lagi, saya Ketua Dewan Pertimbangan Partai Golkar. Dan saya yang berjuang habis-habisan, mati-matian, membela Partai Golkar," ujarnya.


Akbar menilai sebuah partai wajib membuka ruang adanya perbedaan pendapat. Terlebih, Partai Golkar khususnya sejak era reformasi bukanlah partai yang sentralistik dan otoriter. "Kalau
nggak
boleh ada pendapat beda bukan partai
dong
namanya. Kami Partai Demokrasi," ucapnya.


SYL Tersedu-sedu Saat Bahas Uang Duka untuk Keluarga Ajudannya yang Meninggal
Akbar Tandjung menilai partainya harus bersatu dan solid jika ingin memenangkan Pemilu 2014. Untuk mencapai soliditas tersebut, Akbar mengatakan kader harus mengedepankan kepentingan partai.

Dapat Kado Istimewa dari Jokowi di HUT Ke-52, Hipmi: Ini Tonggak Sejarah

Menurut Akbar, sebuah institusi partai yang lemah tidak akan mampu mencapai tujuan-tujuannya. Terlebih, partai tersebut akan gagal dalam mewujudkan cita-cita menyejahterakan rakyat dan menghasilkan pemimpin-pemimpin yang mumpuni.
915 Entitas Keuangan Ilegal Diberantas, Mulai dari Investasi Bodong hingga Pinjol


Mantan Ketua DPR RI itu melanjutkan ia saat ini tengah mencermati perkembangan dari penetapan Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie sebagai calon presiden. Jika pencalonan tersebut mempengaruhi elektabilitas partai, Akbar menyarankan agar partai melakukan kajian dan analisis untuk mencari penyebab-penyebabnya. (eh)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya