BI: Cadangan Devisa Cukup untuk Jaga Fluktuasi Rupiah

Dolar AS Menguat
Sumber :
  • VIVAnews/Muhamad Solihin
VIVAnews
Airlangga Ungkap 26.000 Kontainer Tertahan di Pelabuhan Gegara Dokumen Izin Impor dan Pertek 
- Melemahnya nilai tukar rupiah terus menggerus cadangan devisa. Berdasarkan data Bank Indonesia, per Juli 2013, jumlah cadangan devisa mencapai US$92,67 miliar.

Golkar Dukung Khofifah-Emil Dardak Maju Pilgub Jatim 2024

Bahkan, bila dihitung sejak akhir Desember 2012 hingga Juli 2013, cadangan devisa telah tergerus US$20,11 miliar atau sekitar Rp220 triliun. Selengkapnya baca .
Menlu Retno Yakin Ada Upaya Sistematis Hambat Bantuan Kemanusiaan untuk Gaza


Gubernur Bank Indonesia, Agus Martowardojo, Jumat 6 September 2013, mengungkapkan, BI akan mengumunkan jumlah cadangan devisi terbaru hari ini. "Cadangan devisa akan kami sampaikan sore ini," kata Agus di Gedung BI, Jakarta.

Agus menegaskan jumlah cadangan devisa saat ini masih cukup untuk menjaga fluktuasi nilai tukar. Untuk itu, ia mengimbau masyarakat agar tidak khawatir terhadap pelemahan nilai tukar.

"Secara umum, kondisi di dunia memang ada ketidakpastian, termasuk di kawasan Timur Tengah. Situasi itu berdampak pada harga minyak dan kondisi moneter," ujarnya.

Ketahanan cadangan devisa, Agus melanjutkan, masih lebih baik jika dibandingkan 2005 dan 2008. Saat itu, jumlah cadangan Indonesia sekitar US$50 miliar.

Agus juga menjelaskan, cadangan devisa saat ini sangat dipengaruhi oleh penarikan dana asing. "Jadi, kalau terjadi penurunan jumlah cadangan devisa, BI menilai masih dalam batas wajar," ujarnya.

Sementara itu, berdasarkan data Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) BI, pagi ini, kurs referensi rupiah dipatok Rp11.200 per dolar AS. Kurs referensi itu melemah dibanding sehari sebelumnya di level Rp11.125 per dolar AS. (eh)
Ilustrasi penembakan.

Arab Saudi Kutuk Penembakan PM Slovakia

Kementerian Luar Negeri Arab Saudi, pada hari Kamis, 16 Mei 2024, mengutuk upaya pembunuhan dengan cara penembakan terhadap Perdana Menteri Slovakia Robert Fico. Dalam se

img_title
VIVA.co.id
17 Mei 2024