Sumber :
- REUTERS/Bazuki Muhammad
VIVAnews
- Dalam beberapa tahun mendatang sepuluh negara ASEAN - termasuk Indonesia - akan lampaui posisi yang ditempati Amerika Serikat sebagai mitra dagang terbesar kedua bagi China. Pasalnya, hubungan dagangan ASEAN dengan China melesat tajam dalam beberapa tahun terakhir.
"Sejak ASEAN dan China memberlakukan Kerjasama Perdagangan Bebas (FTA) pada 2010, volume perdagangan kedua pihak melesat cukup tajam. Dalam kurun sepuluh tahun kedua pihak telah banyak menghasilkan. Pada 2002 nilai perdagangan China -ASEAN US$54,77 miliar dan pada 2012 sebesar lebih dari US$400 miliar, dengan kenaikan rata-rata per tahun sebesar 22 persen. Pertumbuhan ini sangat tinggi," ungkap Liang Wentao dalam pertemuan dengan sejumlah jurnalis ASEAN, termasuk
VIVAnews
, di Beijing hari ini.
Baca Juga :
Isu Setoran Rp10 Juta Agar Brigadir Ridhal Ali jadi Ajudan Pengusaha, Ini Kata Polda Sulut
Baca Juga :
Vespa Klasik Milik Babe Cabita Dilelang Istri dengan Harga Awal Rp70 Juta, Ini Spesifikasinya
Ini dimungkinkan mengingatkan ASEAN dan China memiliki ekonomi yang relatif stabil ketimbang negara-negara di kawasan lain. Apalagi kedua pihak memiliki populasi yang sangat besar, bila digabung menjadi sekitar 1,8 miliar jiwa.
"Dengan pendapatan yang semakin meningkat, para konsumen di China juga menambah permintaan akan produk-produk impor dari Asia Tenggara, terutama produk pertanian. Buah-buahan dari Asia Tenggara sangat disukai masyarakat China," kata Liang.
Kerjasama Perdagangan Bebas kedua pihak tidak saja menguntungkan salah satu pihak. Menurut
Daily Telegraph
, China pun langsung menggusur posisi AS sebagai mitra dagang terbesar ketiga bagi ASEAN, setelah Jepang dan Uni Eropa, begitu FTA kedua pihak diberlakukan.
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya