Pasokan Perkantoran Berlebih, Tahun Depan Harga Melandai

Beban Tata Kota Jakarta
Sumber :
  • VIVAnews/Muhamad Solihin
VIVAnews - Senior Associate Director, Head of Research & Advisory Indonesia Cushman and Wakefield Indonesia, Arief Rahardjo, mengungkapkan bahwa 2014 merupakan tahun pertama setelah empat tahun, di mana pasokan perkantoran lebih tinggi dari permintaan.
Pengalaman Langka Maman Abdurrahman Main Bareng Sang Putra di Persija Jakarta

Dalam acara konferensi pers di Jakarta, Kamis 17 Oktober 2013, Arief mengungkapkan, kondisi ini akan berdampak kepada melambatnya kenaikan harga perkantoran strata title ataupun sewa.
Kuartal I-2024, Laba Bersih Energi Mega Persada Naik Jadi US$17,6 Juta

"Office supply pada 2014 akan lebih tinggi dari demand, dan ini pertama kalinya sejak 2010," katanya.
Susunan Pemain Indonesia Vs Jepang di Uber Cup, Gregoria Mariska Lawan Akane Yamaguchi

Arief mengungkapkan, pasokan perkantoran baru pada 2012 sebanyak 277.150 meter persegi, sedangkan permintaan pada tahun yang sama hingga mencapai 350.000 meter persegi.  

Sementara itu, untuk tahun ini, dia menambahkan, suplai menjadi 200.600 meter persegi dan permintaan perkantoran mencapai 210.000 meter persegi. "Untuk 2014, pasokannya mencapai 399.000 meter persegi dan permintaan ruang perkantoran hanya 265.000 meter persegi," katanya.

Dengan adanya posisi seperti ini, Arief mengatakan, ke depannya pertumbuhan harga sewa tidak akan naik "gila-gilaan" seperti pada beberapa tahun terakhir.

Ia mengatakan, dengan kondisi pasokan yang banyak, pembeli bisa mempunyai posisi tawar yang hilang selama beberapa tahun.

Pada pemilik gedung pun, menurut dia, tidak bisa begitu saja menaikkan harga sewa, karena pasokan yang ada cukup banyak. Selain itu, diprediksi pertumbuhan harga sewa akan mencapai 25 persen pada tahun ini.

Selanjutnya, untuk tahun depan, Arief menambahkan, karena adanya pengaruh global dan nasional, pertumbuhan sewa perkantoran hanya akan terjadi pada kisaran 20 persen. (art)
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya