Bertualang Seru, Temukan Surga Dunia di Komodo (II)

Ekspedisi Terios 7 Wonders di Pulau Komodo
Sumber :
  • VIVAnews/Sandy Mahaputra

VIVAlife - Setelah membahas , kini petualangan berlanjut ke tempat yang ditunggu-tunggu, Pulau Komodo.

Begitu kapal mendekat, sudah terlihat dua buah dermaga, berukuran besar dan kecil di Pulau Komodo. Kondisi dermaga cukup bagus dan sudah tertata, sehingga bisa untuk bersandar kapal berukuran besar.

Jalanan dermaga menuju Pulau Komodo sudah terbuat dari beton dan di pinggir jalan juga terdapat lampu-lampu jalan yang menghiasi. Jika turun di dermaga, Anda harus berjalan cukup lumayan hingga mencapai bibir pantai.

Pulau Komodo cukup panas, meski di sana banyak pohon untuk berteduh. Beberapa pondokan berdiri di bibir pantai Pulau Komodo, biasanya digunakan para turis untuk istirahat sejenak.

Tidak lama rombongan Terios 7 Wonders berada di sana. Sebab, kami mengubah tujuan, bukan Pulau Komodo, tetapi Rinca.

Menurut guide kami, habitat Komodo di Pulau Rinca justru lebih banyak, bahkan liar dan menantang. Di Pulau Rinca terdapat 1.336 ekor komodo, di Pulau Komodo ada 1.288 ekor, di Pulau Nusa Kode ada 86 ekor, dan Pulau Gili Motang ada 83 ekor.

Rasa penasaran makin memuncak ingin segera beranjak ke Pulau Rinca yang letaknya tak jauh dari Pulau Komodo. Dermaga Pulau Rinca cukup kecil dan dikelilingi pohon bakau, sehingga kapal kami tidak bisa merapat ke sana. Rombongan akhirnya menggunakan kapal boat kecil.

Begitu melangkahkan kaki ke dermaga kecil yang terbuat dari kayu, terlihat sebuah bukit setinggi 8-10 meter. Di ujung dermaga terdapat pintu masuk atau gapura yang bertuliskan Loh Buaya atau artinya Teluk Buaya.

Di situ terdapat beberapa petugas yang menghitung jumlah rombongan. Ini berkaitan dengan berapa ranger (pemandu) yang mendampingi saat memasuki area Taman Nasional Komodo.

Rombongan beranjak menyusuri jalan kecil di samping bukit, sampai bertemu gapura setinggi 3 meter dengan dua patung komodo yang berada di samping kanan dan kiri.

Terlihat padang yang cukup luas dengan beberapa monyet liar dan bermain-main di sekitarnya. Sebelum memasuki area komodo, rombongan harus mendaftarkan diri ke sebuah pos penjagaan. Juga membayar uang masuk dan juga jasa ranger atau pemandu pulau komodo.

Target Nilai Proyek Dinaikkan 2024, Mitrarumah Perkuat Pemasaran Produk di Jabodetabek

Untuk tiket masuk per orang Rp2.500, membawa kamera Rp5.000, sedangkan biaya ranger Rp8.000 per orang untuk membawa lima orang pengunjung.

Tambahan lainnya adalah retribusi daerah. Saat itu perhitungannya tidak jelas, yang pasti 11 orang rombongan kami dikenakan biaya Rp200 ribu.

Kelar menyelesaikan pembayaran administrasi, rombongan mendapatkan pengarahan dari ranger. Mereka menjelaskan beberapa hal yang wajib diketahui pengunjung, di antaranya tidak boleh berada dalam jarak di bawah 5 meter dari Komodo.

Mereka juga mewanti-wanti bagi wanita yang yang sedang menstruasi. Karena Komodo memiliki penciuman yang kuat dengan aroma darah.

Atraksi Liar

Rombongan ditawarkan pilihan track: long track, medium track, dan short track. Untuk long track bisa menghabiskan waktu 2-3 jam karena harus melalui sekira dua bukit, medium sekira 1-1,5 jam, sedangkan short track sekira setengah hingga 1 jam.

Kami memilih short track, mengingat hari sudah larut sore. Tidak jauh berjalan dari pos adminstrasi, rombongan sudah bisa melihat lima ekor komodo yang berada di bawah rumah asrama petugas.

Menurut ranger, komodo datang begitu mencium aroma daging yang sedang dimasak di rumah tersebut. Di situ rombongan melihat aktivitas komodo.

Sebenarnya, pengunjung dapat melihat atraksi komodo saat menyantap makanan. Tapi, itu membutuhkan biaya yang tidak murah.

Biasanya yang memesan atraksi liar komodo adalah pihak televisi luar negeri, seperti NatGeo dan NHK. Jika atraksi itu dilakukan, biasanya ranger akan mengajak ke sarang komodo.

Perjalanan kemudian berlanjut menaiki puncak yang menghadap ke Selat Mola. Di situ, rombongan menghabiskan waktu cukup lama, karena ingin mengabadikan pemandangan sangat indah, mulai dari bukit ilalang hingga Selat Mola.

Hari makin sore, saatnya rombongan meninggalkan Pulau Rinca. Perjalanan membelah Selat Mola pun langsung dimanjakan sunset. Rasa lelah terbayar begitu melihat keindahan yang tersaji di sana. (one)

Ekspedisi Terios 7 Wonders di Pulau Komodo

Ekspedisi Terios 7 Wonders di Pulau Komodo

Ekspedisi Terios 7 Wonders

Ekspedisi Terios 7 Wonders

Ekspedisi Terios 7 Wonders

Ekspedisi Terios 7 Wonders

Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati

Sri Mulyani: Ekonomi Global Diperkirakan Stagnan

Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan hasil analisis terkat kondisi pertumbuhan ekonomi global yang diperkirakan stagnan pada tahun ini.

img_title
VIVA.co.id
3 Mei 2024