Sumber :
- REUTERS/Beawiharta
VIVAnews
- Mempunyai cukup uang dan tanggungan, tapi belum berinvestasi, bisa jadi seseorang tidak siap menghadapi masa depan. Terkadang, bukan karena kurang pengetahuan, tapi takut terhadap risiko yang jadi penghalang.
"Memang, risiko itu sudah jadi bagian hidup kita. Sejak bangun pagi, keluar rumah, bekerja hingga pulang kembali, sesuatu yang tidak diharapkan bisa saja menimpa kita," kata
Assistant Vice President Head of Investment, Bancassurance, and Treasury Products
, Commonwealth Bank Indonesia, Rheza Karyanto di Jakarta, Jumat 16 November 2013.
Namun, menurut dia, ada risiko yang dapat dihindari dan juga harus berani dihadapi. Berikut ini tips untuk siap menghadapi risiko.
1. Kenali profil Anda.
Baca Juga :
Dewas KPK Ungkap Penyalahgunaan Wewenang Nurul Ghufron: Diminta Mutasi PNS Kementan ke Jawa
Selain itu, reputasi dan rekam jejak bisa jadi acuan. Beberapa perusahaan atau produk terbaik akan memiliki sejarah penghargaan yang menunjukkan konsistensi kinerja dan keberhasilannya.
3. Ketahui sebab akibat munculnya risiko.
Setiap penjual pasti menjelaskan semua yang bagus-bagus dari produknya. Misalnya, tawaran dengan cara seperti ini: "Pak, produk ini kasih
return
10 persen bulan lalu lho. Dicoba saja Pak."
Rheza pun mengingatkan,
return
dan risiko itu seperti dua mata koin yang sama. Kalau ada produk memberi
return
10 persen per bulan, artinya juga bisa memiliki potensi kerugian 10 persen per bulan.
"Jadi, bersikaplah kritis untuk cari tahu apa sebabnya. Apa penyebab kenaikan? Jika kondisi berbalik, apa risikonya?" kata dia.
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Selain itu, reputasi dan rekam jejak bisa jadi acuan. Beberapa perusahaan atau produk terbaik akan memiliki sejarah penghargaan yang menunjukkan konsistensi kinerja dan keberhasilannya.