Sumber :
- REUTERS/Kevin Lamarque
VIVAnews
– Komisi I DPR yang membidangi pertahanan keamanan, intelijen, dan luar negeri tak heran jika Singapura, Korea Selatan, dan Jepang membantu Australia dan Amerika Serikat menyadap Indonesia. Informasi soal keterlibatan ketiga negara sekutu AS dalam operasi penyadapan terhadap Indonesia diungkap oleh Edward Snowden melalui dokumen yang lagi-lagi ia bocorkan.
Ketua Komisi I Mahfudz Siddiq menyatakan, pemerintah RI harus betul-betul paham bahwa tidak ada negara yang benar-benar bisa menjadi sahabat dalam praktik hubungan internasional. “Jadi kalau RI masih menganut pandangan
zero enemy
, ya kita akan jadi objek penyadapan semua pihak. Lalu apa kita mau marah dengan semua negara?” kata Mahfudz.
Politisi PKS itu mengatakan, setiap negara yang memiliki aliansi dengan AS pasti akan melakukan berbagai cara untuk mengambil informasi sebanyak-banyaknya tentang Indonesia, meski sesungguhnya mereka punya kerjasama formal dengan RI.
Sejak awal, menurut Mahfud, Australia tidak sendirian dalam memata-matai Indonesia dan negara-negara lain di kawasan Asia. Australia adalah bagian dari operasi intelijen ‘Five Eyes’ yang juga mencakup AS, Inggris, Kanada, dan Selandia Baru. Oleh sebab itu, kata Mahfudz, AS pasti akan menyalurkan informasi intelijennya kepada keempat negara 'Five Eyes' lainnya, begitu pula sebaliknya.
“Berdasarkan satu aliansi ini, informasi yang didapat Australia akan dibagi ke empat negara lainnya. Dalam perkembangannya, 'Five Eyes' mengembangkan jaringan kerjasamanya ke kelompok ketiga,” ujar Mahfudz. Menurutnya, saat ini operasi intelijen 'Five Eyes' telah berkembang ke 12 negara.
Baca Juga :
Terungkap Kekasih Calon Kiper Timnas Indonesia Maarten Paes, Satu Circle dengan Gigi Hadid
Teuku Ryan Mengaku Bercanda Soal Hina Tubuh Ria Ricis, Pengacara: "Masalah Kecil"
Dedi Rizal Armidi, pengacara Teuku Ryan, tanggapi tudingan Ria Ricis dalam gugatan yang menyebutnya pernah menghina fisik sang istri. Dedi menjelaskan itu candaan semata.
VIVA.co.id
7 Mei 2024
Baca Juga :