- VIVAnews/Anhar Rizki Affandi
VIVAnews - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) siang tadi melakukan penggeledahan di sebuah rumah terletak di Jalan Penjaringan Sari 2B No 14 Komplek YKP, Surabaya, Jawa Timur, Kamis 28 November 2013.
Salah seorang petugas keamanan di kompleks perumahan itu membenarkan kedatangan petugas KPK ke rumah milik mantan Deputi Kementerian BUMN, Muchayat.
"Ya, tadi sekitar pukul 10.00, ada rombongan, pakai 5 buah mobil yang masuk perumahan dan menuju ke rumah Bapak Mukayat," ujar salah seorang petugas keamanan.
Penjaga rumah Muchayat, Parto mengatakan, petugas KPK yang berjumlah delapan orang itu datang ke rumah majikannya didampingi 5 personel anggota kepolisian.
"Tapi cuma sebentar kok," ujar Parto. Ia mengaku petugas KPK hanya bertanya-tanya, dan tidak masuk ke dalam rumah.
Sementara itu, saat dikonfirmasi, Juru Bicara KPK Johan Budi SP membenarkan kedatangan sejumlah petugas KPK ke rumah salah satu saksi terkait penyidikan kasus korupsi proyek Hambalang. Namun Johan menegaskan rumah yang digeledah adalah rumah saksi Munadi Herlambang.
"Perlu disampaikan bahwa sampai saat ini penyidik melakukan penggeledahan di rumah saksi Munadi Herlambang terkait TBMN," kata Johan saat dikonfirmasi.
Johan menuturkan, penggeledahan berlangsung sejak siang tadi hingga saat ini. Namun Johan belum bisa menjelaskan apa saja barang bukti yang telah disita dari rumah yang digeledah tersebut. "Sekarang penggeledahan masih berlangsung," katanya.
Munadi Herlambang diketahui merupakan Direktur PT MSons Capital sekaligus Komisaris PT Dutasari Citralaras, subkontraktor proyek Hambalang. Munadi merupakan anak dari Muchayat, mantan Deputi Kementerian BUMN dan mantan Komisaris Bank Mandiri.
Munadi sendiri pernah diperiksa KPK dalam kasus korupsi proyek pembangunan Pusat Pendidikan Pelatihan dan Sekolah Olah Raga Nasional (P3SON) di Hambalang, Bogor. Saat itu, Munadi diperiksa sebagai saksi untuk Deddy Kusdinar dan Andi Alifian Mallarangeng. Selengkapnya .
Dalam kasus ini, KPK telah menetapkan sejumlah tersangka. Mereka adalah mantan Andi Mallarangeng selaku Menteri Pemuda dan Olahraga, Teuku Bagus Mokhammad Noor sebagai Ketua Konsorsium PT Adhi Karya-PT Wijaya Karya, dan Machfud Suroso, Direktur PT Dutasari Citralaras. Mereka disangka menyalahgunakan kewenangan dan memperkaya diri sendiri dalam proyek senilai Rp2,5 triliun tersebut. (umi)
Ini Dia Keunggulan Truk Listrik MAB Dibandingkan Truk Diesel yang Perlu Diketahui
Keunggulan dari truk listrik buatan MAB dibanding truk diesel, terdapat pada rolling chassis yang memiliki berat maksimal 8.000 kilogram dan bobot kosong 4.000 kilogram.
