Sumber :
VIVAnews - Percepatan penyerapan anggaran pemerintah tahun ini diklaim mendorong penerimaan pajak secara signifikan pada tahun ini. Hingga November 2013, penerimaan pajak mencapai Rp795,5 triliun atau 80 persen dari target APBN-Perubahan sebesar Rp995,2 triliun.
Kepala Seksi Hubungan Eksternal Direktorat Jenderal Pajak Kementerian Keuangan, Chandra Budi, Selasa 10 Desember 2013, mengungkapkan, pertumbuhan penerimaan pajak turun menjadi 9,7 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang mencapai 11 persen.
"Sampai dengan Nopember 2013, penyerapan anggaran baru mencapai 76 persen dari pagu. Tentunya, dengan pencairan anggaran proyek pemerintah ada potensi PPN (pajak pertambahan nilai) dalam negeri, PPh (pajak penghasilan) 22 impor, dan pajak final," ujarnya.
Berdasarkan data Ditjen Pajak, hingga November, PPh non migas mencapai Rp367 triliun atau naik sebesar 8,23 persen dari periode yang sama tahun lalu sebesar Rp339 triliun. Sementara itu, PPN dan PPnBM (pajak penjualan atas barang mewah) mencapai Rp330 triliun, naik 13,59 persen dari tahun lalu sebesar Rp290 triliun.
Kemudian, PPh migas mencapai Rp71 triliun, turun 2,72 persen dari tahun lalu sebesar Rp73 triliun. Pajak bumi dan bangunan (PBB) sebesar Rp21 triliun, naik 23 persen atau tahun lalu sebesar Rp17 triliun.
Untuk penerimaan pajak lainnya, sampai November mencapai Rp4,47 triliun atau naik 17 persen dari tahun lalu yang sebesar Rp3,799 triliun.
Chandra optimistis, ekstensifikasi dan potensi pajak dari penyerapan program pemerintah pada akhir tahun ini masih dapat meningkatkan penerimaan pajak tahun ini.
"Ditjen Pajak berharap, penerimaan pajak akan tercapai secara maksimal di 2013 ini," katanya. (eh)
Halaman Selanjutnya
Kemudian, PPh migas mencapai Rp71 triliun, turun 2,72 persen dari tahun lalu sebesar Rp73 triliun. Pajak bumi dan bangunan (PBB) sebesar Rp21 triliun, naik 23 persen atau tahun lalu sebesar Rp17 triliun.
