Sumber :
- ANTARA/Wahyu Putro
VIVAnews
- Menteri BUMN, Dahlan Iskan, mengisyaratkan adanya penurunan harga elpiji nonsubsidi 12 kg. Dahlan mengatakannya pada Senin, 6 Januari 2014.
"Sudah pasti. Presiden menghendaki jangan setinggi itu kenaikannya. Tetapi, menurut Petamina, kenaikan itu pun masih rugi," kata Dahlan di kantor Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), Jakarta.
Sebelumnya, Pertamina memberlakukan harga baru elpiji nonsubsidi kemasan 12 kg secara serentak di seluruh Indonesia dengan rata-rata kenaikan di tingkat konsumen sebesar Rp3.959 per kg sejak 1 Januari lalu.
Besaran kenaikan di tingkat konsumen akan bervariasi berdasarkan jarak stasiun pengisian bahan bakar elpiji (SPBBE) ke titik serah (supply point).
Namun, dengan kenaikan tersebut, Dahlan menuturkan menurut Pertamina, perusahaan pelat merah ini masih merugi. Beranjak dari alasan itu, pemerintah berkonsultasi ke BPK.
"Jadi, kami perlu konsultasi dengan BPK terkait ini," ungkapnya.
Dahlan memang terkesan membela Pertamina terkait dengan masalah kenaikan elpiji 12 kg. Tapi, dia enggan disebut "pasang badan".
"Saya tidak komentar. Pokoknya jangan salahkan Dirut Pertamina. Jangan salahkan yang lain. Ini bukan soal pasang badan. Tetapi ini soal tanggung jawab," imbuhnya. (adi)
Baca Juga :
Bantah Qodari, Sekjen AMPG Ngaku Jadi Saksi Perjuangan Airlangga Menangkan Prabowo-Gibran
Besaran kenaikan di tingkat konsumen akan bervariasi berdasarkan jarak stasiun pengisian bahan bakar elpiji (SPBBE) ke titik serah (supply point).
Namun, dengan kenaikan tersebut, Dahlan menuturkan menurut Pertamina, perusahaan pelat merah ini masih merugi. Beranjak dari alasan itu, pemerintah berkonsultasi ke BPK.
"Jadi, kami perlu konsultasi dengan BPK terkait ini," ungkapnya.
Dahlan memang terkesan membela Pertamina terkait dengan masalah kenaikan elpiji 12 kg. Tapi, dia enggan disebut "pasang badan".
"Saya tidak komentar. Pokoknya jangan salahkan Dirut Pertamina. Jangan salahkan yang lain. Ini bukan soal pasang badan. Tetapi ini soal tanggung jawab," imbuhnya. (adi)
Cecar Nadiem soal Dana Pendidikan, DPR: Kemana Uang Rp 665 Triliun Itu?
Wakil Ketua Komisi X DPR RI, Dede Yusuf mencecar Mendikbudristek Nadiem Makarim terkait alokasi dana pendidikan 20 persen dari APBN 2024 atau sekitar Rp 660 triliun.
VIVA.co.id
21 Mei 2024
Baca Juga :