Januari: Bulan Patah Hati

Ilustrasi patah hati.
Sumber :
  • shiftyend.deviantart.com
VIVAlife - Mengawali tahun, curah hujan tinggi tidak hanya menjadikan tubuh rentan penyakit, tapi juga membuat perasaan jadi lebih rapuh dan sedih. Ini bukan tanpa alasan, karena di bulan ini banyak orang mengalami patah hati.

Hal ini diungkapkan sebuah penelitian dengan responden 1.881 pria dan wanita berusia 18 tahun ke atas. Penelitian itu mengatakan: seperlima arau 21 persen responden mengaku mengalami patah hati di awal tahun.

Selain Januari, bulan kedua yang identik dengan perpisahan adalah Desember. Ini dibuktikan oleh 12 persen responden yang mengaku mengalami patah hati di akhir tahun. Sedangkan 11 persen lainnya mengaku, bulan Maret menjadi bulan paling menyedihkan.  

Survei yang dilakukan oleh Voucher Cloud ini mengungkap bahwa pasangan yang mengalami patah hati di bulan Januari, biasanya disebabkan oleh tekanan yang datang selama musim liburan keluarga. Saat bertemu keluarga itulah, kemungkinan tidak direstuinya hubungan, menjadi penyebab patah hati. 

Adanya keinginan untuk mencari pasangan baru di tahun baru juga jadi alasan mengakhiri hubungan. Berikut lima alasan lain berakhirnya hubungan di awal tahun.

- 26 persen mengaku mengalami masalah keuangan
- 22 persen mengaku cuaca dingin membuat perasaan sedih

"Kesempatan liburan juga menjadi waktu berkumpul keluarga, di mana banyak orang menjadi stres karena dijejali pertanyaan seputar pasangan hidup dan pernikahan," ujar Matthew Wood, direktur penjualan Voucher Cloud seperti dikutip Femalefirst. (eh)

Kelana Wastra Fashion Fest 2024: Perpaduan Tradisional, Modern, dan Ramah Lingkungan
Anak tantrum.

Mengenal Tantrum Manipulatif dan Tantrum Frustasi pada Anak, Para Orang Tua Harus Tahu

Orang tua tidak perlu khawatir karena tantrum anak adalah hal yang wajar. Orang tua dapat mengatasi tantrum anak dengan benar melalui identifikasi jenis tantrum.

img_title
VIVA.co.id
28 April 2024