Ini Keuntungan Menikah Bagi Pria

Ilustrasi Pernikahan
Sumber :
  • iStockphoto

VIVAlife - Sederet penelitian ilmiah membuktikan bahwa pernikahan dikaitkan dengan penurunan risiko penyakit jantung serta kelangsungan hidup yang lebih baik pada penderita kanker. 

Menagih Janji-janji Prabowo-Gibran Menuju Indonesia Emas

Siap Bertarung di Pilgub Sumut 2024, Edy Rahmayadi Mendaftar ke PPP

Sekarang ada satu lagi alasan untuk segera menikah. Studi terbaru menemukan, pernikahan  ternyata bermanfaat bagi kekuatan tulang pada pria. Tetapi efeknya hanya jika pria menikah setelah usia 25 tahun.

Para peneliti menemukan bahwa pria yang berada dalam hubungan pernikahan yang stabil dan tidak pernah bercerai memiliki tulang lebih kuat daripada pria gagal dalam pernikahan. Pria dalam hubungan stabil juga memiliki tulang yang lebih kuat daripada pria yang tidak pernah menikah.

Betrand Peto Sulit Adaptasi dan Gak Pede saat Pertama ke Jakarta: Ketemu Artis Aku Dekil Banget

Namun, usia saat pria menikah juga mempengaruhi. Pria yang menikah sebelum usia 25 memiliki tulang yang lebih rapuh ketimbang mereka yang menikah setelah usia 25 tahun. Para peneliti menggunakan data dari studi Midlife dengan usia peserta antara usia 25 dan 75 tahun.

Peneliti juga memindai kepadatan tulang dan mempertimbangkan faktor lain kesehatan tulang seperti obat-obatan, perilaku kesehatan dan menopause.

Pernikahan Dini

Uniknya, penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Osteoporosis International itu, tidak menemukan keterkaitan yang sama pada wanita dalam hubungan jangka panjang. Namun, studi menemukan wanita dengan pasangan yang mendukung secara emosi, memiliki tulang belakang yang lebih kuat.

"Pernikahan usia muda merugikan pria, karena tekanan harus menghidupi keluarga," ujar penulis studi Dr Arun Karlamangla, seorang profesor kedokteran .

Contohnya, menurut penulis, mereka yang menikah muda cenderung kurang berpendidikan, sehingga memperoleh gaji lebih rendah dan banyak kesulitan menafkahi keluarga.

"Kesehatan yang baik tidak hanya tergantung pada perilaku kesehatan yang baik, seperti menjaga pola makan yang sehat dan tidak merokok, tetapi juga  aspek-aspek sosial kehidupan lainnya, seperti kualitas pernikahan dan hubungan," kata Dr Carolyn Crandall Profesor di UCLA seperti dilansir Daily Mail. (ren)

 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya