KPI Minta Lembaga Penyiaran Beri Pendidikan Politik

ilustrasi sanksi KPI
Sumber :

VIVAnews - Ketua Komisi Penyiaran Indonesia (KPI), Judhariksawan, menyatakan, lembaga penyiaran seharusnya memberikan tayangan yang mendidik bagi masyarakat. Menurutnya, mereka memiliki kewajiban dan tanggung jawab sosial.

"Mengelola frekuensi demi kepentingan publik, meningkatkan pendidikan politik rakyat. Bekerja berdasarkan idealisme dan etika," kata pria yang akrab disapa Judha ini di Gedung Bawaslu, Jakarta, Jumat, 28 Februari 2014.

Judha meminta lembaga penyiaran tidak menampilkan iklan-iklan kampanye atau politik sebelum jadwal resmi tiba yaitu 16 Maret-5 April 2013. Alasannya, menjaga agar informasi yang tersaji kepada publik berimbang.

"Kita meminta lembaga penyiaran sementara menghentikan iklan politik dan kampanye sebelum memasuki masa kampanye yang sebenarnya," ujarnya.

Judha mengemukakan jika lembaga penyiaran menayangkan iklan dari partai politik tertentu, dia khawatir informasi yang didapatkan masyarakat tidak utuh.

Cerita Zulhas Sempat Tolak Gibran Jadi Cawapres Prabowo, Maunya Erick Thohir

"Kita menduga masyarakat tahunya peserta pemilu hanya partai politik yang tampil di televisi, bukan 12. Ini tidak baik," katanya.

Judha menambahkan, lembaga penyiaran juga perlu bersikap adil dalam menyiarkan iklan berbau kampanye atau politik dan mendukung sosialisasi Pemilu 2014. Dengan demkian, mereka akan mengurangi jumlah golongan putih (golput) di masyarakat. (one)

Gelandang Timnas Indonesia U-23, Marselino Ferdinan

Terpopuler: Marselino Ferdinan Negara Lucu, Elkan Baggott Gabung Timnas Indonesia U-23

Berita terkait Timnas Indonesia U-23 masih menjadi favorit pembaca VIVA sepanjang Sabtu 4 April 2024. Terutama adalah respons Marselino Ferdinan terharap kritik netizen.

img_title
VIVA.co.id
5 Mei 2024