Keliling Tegal, Surya Paloh Dapat Julukan 'Mr Durian'

Surya Paloh.
Sumber :
  • VIVAnews/Anhar Rizki Affandi
VIVAnews
- Ketua Umum Partai Nadem, Surya Paloh, melakukan pertemuan dengan sejumlah tokoh masyarakat, pemuka agama dan pengusaha di Tegal, Jawa Tengah, Sabtu, 8 Maret 2014. Kepatahun masyarakat dengan lembaga otoritas resmi seperti pemerintah, DPR dan pengadilan menjadi sorotan dalam pertemuan itu.


"Kondisi pemahaman masyarakat meski tidak seluruhnya, tidak lagi apresiasi sungguh-sungguh dengan hati yang jujur, ketidakpatuhan mereka pada institusi resmi seperti pemerintah, DPR dan yudikatif. Ini kondisi obyektif," kata Surya, di Hotel Bahari Inn, Tegal, Jawa Tengah.


Dengan kondisi ini menurut Surya, setiap keputusan atau kebijakan yang dikeluarkan baik berupa UU atau amandemen UU, tidak mendapat respons dari masyarakat. Faktor yang menjadi persoalan, lanjut Surya, adalah prilaku pemerintah yang terkesan mementingkan golongan.


Bahkan saat ini, semangat persahabatan dan saling mendukung diakui semakin meredup. Ini akibat semakin merosotnya sistem moralitas masyarakat.


"Ketika semangat kita menjadi aku untuk aku atau akuisme, tidak lagi kitaisme. Nanti menjadi Jawa untuk Jawa, Sumatera untuk Sumatera. Ini akibat Pancasila tidak lagi diakui dasar negara," katanya.


Dalam dialog, Surya juga memastikan Nasdem dibangun untuk melakukan perubahan. Nasdem berharap Indonesia memiliki pemimpin yang tegas. Soal penamaan kapal perang saja, Indonesia dihina oleh Singapura.
Baru 6 Bulan Beroperasi, Markas Judi Online di Rumah Mewah Teluk Naga Raup Rp10 M


Menteri Haji dan Umrah Arab Saudi Pastikan Tak Ada Lagi Haji Ilegal Tahun Ini
"Kalau saya akan panggil Dubes Singaura untuk minta maaf. Kalau tidak minta maaf kita tendang," katanya.

Polisi Sulsel Gagalkan Penyulundupan Sabu 30 Kilogram Senilai Rp 46 M

Sakitnya pemerintahan negara ini, dicontohkan dia lagi, dalam kasus pembebasan bersyarat "Ratu Marijuana" Schapelle Corby. Pemerintah terlihat diam saja ketika Corby melanggar beberapa persyaratan pembebasannya.

Dalam kunjungannya di Tegal, Surya Paloh mendapatkan julukan 'Mr. Durian' dari Bupati Tegal Ki Entus Sismono. Dari luar, Surya terlihat seram dengan bewoknya, tapi berhati baik.


"Kalau dilihat Pak Surya bewokan, tapi berhati mulia, berhati baik. Kita sapa dengan "Mr Durian"," kata Ki Entus sebelum mendalang di Lapangan Desa Duku Salam, Kecamatan Slawi, Kabupaten Tegal malam tadi.


Dalam pertemuan dengan Ki Entus, Surya menyambut baik dan mengapresiasi Ki Entus, sebagai dalang yang tidak hanya dikenal di Jawa Tengah saja. Bupati Tegal itu juga dikenal nusantara bahkan negara lain.


"Allah sudah berikan putra bangsa yang mempunyai kemampuan luar biasa. Saya bangga dapat bertemu langsung Ki Entus. Selama ini saya hanya dengar dari cerita saja," katanya. Dalam cerita ini, Ki Entus sebagai dalang menceritakan soal Bima yang akan menghancurkan raja yang berkuasa memakan daging rakyatnya.


Satu hari sebelumnya, Surya Paloh bersilaturahmi dengan salah seorang tokoh ulama Jawa Tengah, Habib Lutfi bin Yahya. Dalam pembicaraan santai selama dua jam dengan ulama Nahdathul Ulama itu, Surya mengakui kedatangan dirinya sebagai bentuk ukhuwah Islamiyah semata, sebagai sesama umat beragama.


"Kehormatan bagi saya dapat bertemu dengan Habib. Kami niat baik lillahitaala ukhuwah," kata Surya di kediaman Habib Lutfi,  Kelurahan Noyontaan, Kecamatan Pekalongan Timur, Jawa Tengah.


Menurut Surya, pembicaraan dengan Habib Lutfi, juga membahas situasi kehidupan kebangsaan. Tidak ada pembicaraan khusus soal Partai Nasdem. "Juga membicarakan persoalan penurunan moral, mengangkat akhlak bangsa dan mengangkat derajat kita,"


Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya