Sumber :
- ANTARA FOTO/Dokumentasi JK
VIVAnews
- Nama mantan Ketua Umum Partai Golkar, Jusuf Kalla, muncul sebagai calon wakil presiden favorit dalam hasil survei Charta Politika Indonesia, Rabu, 26 Maret 2014. Sebanyak 20 persen responden mengatakan Jusuf Kalla paling tepat sebagai cawapres.
Direktur Eksekutif Charta Politika Indonesia, Yunarto Wijaya, mengatakan tokoh yang paling tepat sebagai calon wakil presiden antara lain Jusuf Kalla (20,1 persen), Dahlan Iskan (10,1 persen), Mahfud MD (7,8 persen), dan Basuki Tjahaja Purnama (5,6 persen).
Dalam survei Charta Politika Indonesia disebutkan bahwa 17,8 persen responden menyatakan JK cocok untuk mendamping calon presiden dari Partai Golkar Aburizal Bakrie.
"10,1 persen responden mengatakan Dahlan Iskan cocok mendampingi ARB. Disusul Mahfud MD 8,9 persen, dan Hatta Rajasa 6,6 persen," kata Yunarto dalam diskusi Analisis Perilaku Pemilih di Pemilu Legislatif 2014, Pengaruh Kekuatan Tokoh dan Media, di Jakarta.
JK juga cocok untuk mendampingi calon presiden dari PDIP Joko Widodo. Sebanyak 20,3 persen responden memilih JK jadi cawapres Jokowi.
Baca Juga :
Ingin Duet Lagi di Pilkada Jatim, Khofifah Akui Merasa Nyaman dan Produktif bersama Emil
Survei ini juga menyatakan 47,9 persen responden kurang puas dengan kinerja SBY-Boediono. Meski demikian, tingkat ketertarikan masyarakat mengikuti pemilu 2014 masih tinggi. Sekitar 83,4 persen masyarakat mengaku akan ikut mencoblos pada pemilu 2014.
"74,6 persen responden memilih dalam pemilu 2014 karena figur calon legislatif pribadi, dan 16,7 persen karena partai politik pengusungnya," kata dia.
Survei dilakukan pada 1-8 Maret 2014 terhadap 1.200 responden berusia 17 tahun ke atas di seluruh Indonesia. Metode penelitian yang dilakukan adalah multistage random sampling dengan
margin of error
sebesar 2,83 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Survei ini juga menyatakan 47,9 persen responden kurang puas dengan kinerja SBY-Boediono. Meski demikian, tingkat ketertarikan masyarakat mengikuti pemilu 2014 masih tinggi. Sekitar 83,4 persen masyarakat mengaku akan ikut mencoblos pada pemilu 2014.