PKB Bantah Kelabui JK, Rhoma, dan Mahfud MD

Rhoma Irama dan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Rahmad
VIVAnews - Sebelum pemungutan suara pemilihan umum 2014 digelar, Partai Kebangkitan Bangsa mengusung Rhoma Irama, Mahfud MD, dan Jusuf Kalla menjadi calon presiden. Namun, seiring dinamika komunikasi partainya dalam rangka mencari mitra koalisi, ketiga nama itu tak serta merta diusung menjadi cawapres. 

Ketua DPP PKB Marwan Jafar mengaku tetap menjaga komitmen terhadap Jusuf Kalla, Rhoma Irama, dan Mahfud MD untuk mengusungnya menjadi calon presiden. Hanya saja, tidak pernah ada komitmen partainya memperjuangkan ketiga orang itu menjadi cawapres.

"Untuk Pak JK, Pak Mahfud, dan Pak Rhoma, itu memang pembicaraan yang ada posisinya sebagai capres. Tidak ada pembcaraan menjadi cawapres. Komitmen politiknya itu," kata Marwan kepada VIVAnews, Selasa 15 April 2014.

Menurut dia, publik tidak sepenuhnya memahami komitmen tersebut sehingga muncul dugaan seolah-olah PKB mengkhianati tiga tokoh itu karena memasukkan nama Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar dalam bursa calon wakil presiden.

"Ketiga tokoh itu memang komitmen sebagai capres bukan cawapres. Kalau pun toh begitu, PKB berlapang dada jika ketiganya jadi cawapres, mengingat suara PKB tidak mungkin menjadi leader koalisi. Kita persilakan jika leader koalisi mau," ujarnya.

Marwan menilai, partai yang berpotensi menjadi pemimpin koalisi hanya ada tiga, yaitu PDIP, Gerindra, dan Golkar.

"Karena ini sudah menyangkut personal dalam penentuan capres cawapres itu yang menilai juga unsur koalisi," katanya.

Marwan mengungkapkan, pemunculan nama Muhaimin merupakan desakan kader, simpatisan, dan pemilih PKB dari kalangan bawah. Mereka melihat Muhaimin selama ini sudah berjuang, berkeringat, dan berkreasi sehingga suara PKB naik signifikan.
Polri Bakal Pindahkan Personel ke IKN Mulai Pertengahan 2024

"Kalau toh demikian belum ada isyarat ya atau tidak dari Pak Muhaimin, di sisi lain sudah banyak orang menggebuki," katanya.
Sarwendah Jalani Operasi, Sakit Apa?

Marwan mendapati suara-suara kritis cenderung mencaci Muhaimin berasal dari sejumlah tokoh senior Nahdhatul Ulama, baik melalui media massa maupun media sosial. 
Momen Mahfud MD, Ketua MA hingga Ketua THN Amin Baca Puisi di Halal Bihalal IKA UII

"Kami berterima kasih jasa Pak Mahfud dan Pak Rhoma, Pak JK tidak ikut kampanye, terima kasih banyak sebesar-besarnya. Bukan kami meninggalkan tokoh-tokoh tersebut," ujarnya. (umi)
Ketua Yayasan’98 Peduli, Detti Artsanti

Aktivis 98 Soroti Tantangan Geopolitik Dunia yang Makin Penuh Friksi

Aktivis 98 juga merasa senang dan bangga dengan kemampuan rakyat Indonesia dalam berdemokrasi.

img_title
VIVA.co.id
29 April 2024