Orangtua, Ini Cara Cermat Memilih Sekolah untuk Anak

Ilustrasi murid atau anak di kelas
Sumber :
  • iStockphoto
VIVAlife
- Pelecehan seksual yang dialami seorang murid TK berusia 5 tahun di sekolahnya membuat khawatir para orangtua. Banyak yang bertanya-tanya mengenai keamanan sekolah anak mereka.


Hal ini karena sekolah tempat pelecehan tersebut merupakan sekolah internasional dengan bayaran yang sangat tinggi. Lalu bagaimana cara cermat bagi orangtua dalam memilih sekolah untuk anak?


Menurut pemerhati anak, Seto Mulyadi, terdapat beberapa aspek yang harus diperhatikan oleh orangtua saat memilih sekolah bagi buah hati mereka. Yang pertama adalah kebersihan dan keamanan. Cermati kondisi sekolah dan lingkungan.


"Yang kedua adalah peraturannya. Jangan memilih sekolah yang membebaskan anak boleh melakukan apa saja. Anak hanya boleh dibebaskan jika kondisi sekolah aman," ujar Seto kepada
VIVAlife
saat dihubungi melalui sambungan telepon, Kamis, 17 April 2014.


Gunung Ruang Kembali Erupsi, Bandara Sam Ratulangi Ditutup Lagi Sementara
Aspek lain menurut Seto adalah guru-gurunya. Hal ini karena guru adalah pendidik anak yang bertanggung jawab saat anak berada di sekolah. Lihat pula apakah ada penanggung jawab saat anak pergi ke toilet atau melakukan aktivitas di luar kelas.

Bukalapak Cetak Pendapatan Rp 1,16 Triliun di Kuartal I-2024

"Yang tak kalah penting adalah harus adanya komunikasi efektif antara orangtua dan pihak sekolah. Bisa dengan pertemuan teratur yang diadakan sebulan sekali misalnya," ucap pria yang akrab dipanggil Kak Seto.
Timnas Amin Dibubarkan, Kok Ada Napoleon Bonaparte di Rumah Anies?


Tak hanya itu, Seto menambahkan, orangtua pun wajib rutin berkomunikasi dengan buah hati mereka. Jangan hanya menanyakan soal prestasi akademik. Tanyakan mengenai hari-hari anak di sekolah, apakah mereka senang bersekolah di sekolah mereka.


"Biasakan mekanisme anak
curhat
dengan orangtua agar orangtua dapat mengamati perubahan sikap anak. Misalnya, yang tadinya baik-baik saja tiba-tiba sering mengigau saat tidur, sering mengompol, tidak berani ke toilet dan sebagainya," kata Seto.


Ia juga mengatakan bahwa sesibuk apapun orangtua, anak tetaplah tanggung jawab mereka dan orangtua pun harus mempunyai waktu mengobservasi anak-anak setiap harinya untuk melihat kondisi psikis dan fisik mereka.


"Jangan karena merasa sudah menyekolahkan anak di sekolah yang mahal lalu orangtua lepas tangan," ucap Seto. (umi)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya