Pemerintah Tetap Ngotot Renegosiasi Kontrak Tangguh

Menteri ESDM Jero Wacik
Sumber :
  • ANTARA/Hum-SDM
VIVAnews
- Pemerintah masih
berkeinginan
untuk merenegosiasi kontrak terkait harga ekspor gas dari kilang LNG Tangguh, Papua ke Fujian, Tiongkok. Sebab, harga kontrak ini dinilai jauh dari nilai pasaran.


Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, Jero Wacik, Kamis 24 April 2014, mengatakan, jika renegosiasi tidak dilakukan akan merugikan Indonesia. "Kemarin, kami sudah minta secara
B to B (business to business)
, besok kami akan lakukan secara
G to G
(
government to government
)," kata Wacik di Jakarta.


Pemerintah meminta agar harga gas bisa naik. Walaupun demikian, pihak Tiongkok masih meminta harga yang berlaku, yaitu harga yang tertera dalam kontrak.


Pertemuan bilateral ini, menurut Wacik, masih akan dijadwalkan. Secara pasti, belum ada jadwal pertemuan untuk membahas kontrak yang dulu sudah pernah dinaikkan.

Martin Juara, Sprint Race MotoGP Spanyol Diwarnai Banyak Kecelakaan Termasuk Marquez & Bagnaia

"Kalau di Tiongkok, kan harus pemerintahannya. Kalau pemerintahnya tidak ikut campur akan sulit. Kita usahakan itu," katanya.
Pelaku Curanmor Babak Belur Dihajar Warga Usai Kedapatan Dorong Motor Curian


Liverpool Tertahan, Perburuan Gelar Sisakan Arsenal dan Man City?
Pemerintah menjual gas dari Kilang LNG Tangguh ke Tiongkok sejak beberapa tahun lalu dengan harga US$3,5 per MMBTU, jauh di bawah harga rata-rata gas domestik.
Anggota KPU RI Mochammad Afifuddin

KPU Siapkan 8 Tim Kuasa Hukum Hadapi Sengketa Pileg 2024 di MK

Komisi Pemilihan Umum atau KPU sudah menyiapkan delapan tim kuasa hukum untuk menangani sidang perselisihan hasil pemilihah umum (PHPU) Pileg 2024 di Mahkamah Konstitusi.

img_title
VIVA.co.id
27 April 2024