Amien Rais Ingatkan Tim Prabowo-Hatta Jangan Terlalu Bernafsu

Deklarasi Prabowo Subianto-Hatta Rajasa
Sumber :
  • VIVAnews/Muhamad Solihin
VIVAnews
Mahfud MD Blak-blakan Soal Langkah Politik Berikutnya Usai Pilpres 2024
– Hatta Rajasa menginstruksikan tim pemenangannya untuk melakukan kampanye secara simpatik. Calon wakil presiden yang berpasangan dengan Prabowo Subianto itu memerintahkan timnya menghindari cara-cara yang tak sehat.

Ekonomi Global Diguncang Konflik Geopolitik, RI Resesi Ditegaskan Jauh dari Resesi

“Kami melarang tindakan apapun yang berbau
5 Orang jadi Tersangka Baru Korupsi Timah, Siapa Saja Mereka?
black campaign . Kami tidak melakukan itu dan saya tidak suka
black campaign
,” kata Hatta usai rapat dengan tim pemenangan Prabowo-Hatta di Rumah Polonia, Jakarta Timur, Rabu malam 28 Mei 2014.


Ketua Tim Dewan Penasihat Prabowo-Hatta, Amien Rais, juga mengarahkan tim sukses agar bekerja dengan elegan dan tak merusak kampanye dengan hal-hal negatif.


“Kami (Dewan Penasihat) ingatkan, jangan terlalu bernafsu dan bergairah untuk menang hingga melanggar rambu-rambu,” ujar Amien.


Dewan Penasihat pun meminta kubu Prabowo-Hatta tak mudah terpancing perang fitnah yang berpotensi menjatuhkan karakter capres.


Rilis kabinet


Terkait wacana agar masing-masing capres merilis nama-nama anggota kabinet pilihan mereka sebelum Pemilihan Presiden 9 Juli 2014 digelar, Amien menyetujuinya. Ia berpendapat ide itu bagus agar masyarakat mengetahui profil pengambil kebijakan lima tahun mendatang sebelum mereka menentukan pilihannya di bilik suara.


“Setuju sekali, supaya masyarakat tak membeli marmut dalam kotak,” kata pendiri Partai Amanat Nasional itu.


Amien mengakui koalisi partai tak lepas dari delegasi posisi pengambil kebijakan. Menurutnya itu wajar. “Tentu semua punya kepentingan. Ini bukan robot. Ada dukungan ada keinginan. Tapi kami akan musyawarahkan nanti,” ujarnya.


Amien berharap koalisi partai pendukung Prabowo-Hatta bisa menghasilkan orkestra merdu bagi pembangunan Indonesia ke depan yang didasarkan atas kemampuan dan kompetensi.


“Jadi jangan seorang ahli biola pegang drum. Masing-masing harus sesuai kemampuan agar bisa hasilkan orkestra merdu yang dibutuhkan bangsa,” kata dia. (umi)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya