Harga Minyak Anjlok di Bawah US$46/barel

VIVAnews - Harga minyak mentah kembali anjlok dalam transaksi di New York Senin sore, 20 April 2009 (Selasa pagi WIB). Penurunan itu terpicu oleh menguatnya kurs dolar AS dan kekhawatiran para investor akan lemahnya permintaan minyak dan meningkatnya persediaan. Harga minyak mentah anjlok US$ 4,45, atau hampir 9 persen, menjadi US$ 45,88 per barel.

Seperti dikutip dari laman stasiun televisi CNN, menurut Tom Pawlicki, analis energi di MF Global, Chicago, Amerika Serikat (AS), harga minyak diperkirakan akan mengarah ke harga rendah pada pekan ini. Dalam laporan penelitian beberapa waktu terakhir, dia menulis bahwa lemahnya permintaan, meningkatnya pasokan dan bukti bahwa harga minyak mungkin tidak mengikuti tren kenaikan di bursa saham, menekan harga minyak.

Pada saat yang sama, menguatnya nilai tukar dolar AS juga semakin memberatkan pasar minyak. Nilai dolar AS naik terhadap euro dan pound sterling di tengah antipati dan keraguan terhadap kebijakan tingkat suku bunga Bank Sentral Eropa. Menguatnya nilai dolar AS mendorong harga minyak turun karena transaksi minyak menggunakan dolar.

Laporan inventaris mingguan pada Rabu pekan lalu, Administrasi Informasi Energi mengatakan bahwa stok minyak mentah meningkat 5,6 juta barel- dua kali lebih banyak daripada yang diperkirakan analis, pada pekan yang berakhir 10 April.

Harga rata-rata bensin naik menjadi US$ 2,058, naik sepersepuluh sen dari hari sebelumnya, menurut kelompok kendaraan bermotor AAA. Harga rata-rata bensin per galon turun US$ 2,056 (49 persen) dari harga tinggi US$ 4,114 yang dilaporkan AAA pada 17 Juli, 2008.

Kata Pep Guardiola Usai Erling Haaland Cetak 4 Gol Lawan Wolves
Suzuki Swift 2024

Mobil Baru Rp105 Jutaan Ini Sudah Bisa Dipesan, Bensinnya 25 Km per Liter

Menjelang peluncurannya yang akan dilakukan beberapa hari lagi, perusahaan otomotif itu telah resmi membuka pemesanan untuk mobil hatchback terbarunya ini untuk konsumen.

img_title
VIVA.co.id
5 Mei 2024