BKPM Disain 8 Sektor Unggulan

VIVAnews - Badan Koordinasi Penanaman Modal sudah mengidentifikasi delapan sektor unggulan yang akan dipusatkan pada Kawasan Ekonomi Khusus. Sektor unggulan di antaranya sektor komoditas seperti kakao dan karet, serta sektor energi dan pertambangan.
 
Kepala BKPM Muhammad Luthfi mengatakan, BKPM sudah membahas dengan pihak terkait mengenai peningkatan nilai tambah komoditas dan hasil sumber daya alam Indonesia. Pihaknya sudah berdiskusi dengan instansi terkait seperti Departemen Perindustrian, Menteri Negara BUMN dan Menteri Energi. 
 
Dia mencontohkan, selama ini Indonesia didorong untuk mengekspor bahan mentah. Padahal dengan tambahan investasi dan pengolahan akan meningkatkan nilai tambah.
 
Dia mencontohkan, 2,5 juta ton bahan aluminium yang diekspor akan bertambah utilitasnya dengan pengolahan menjadi US$ 3,5 juta hingga US$ 4 miliar dalam bentuk aluminium. Sehingga sistem smelting atau pemurnian tambang dan refinery sangat diperlukan guna meningkatkan nilai tambah komoditas Indonesia. 

"Harus ada dukungan infrastruktur dan utilitasnya," katanya setelah membuka Workshop National Prospect and Challenges Developing Special Economics Zones in Indonesia di Hotel Sahid, Jakarta Selasa, 21 April 2009.
 
Luthfi mengatakan, agar kawasan ekonomi khusus menarik bagi investor, pemerintah perlu memberi insentif seperti halnya pemberian insentif pajak untuk calon investor (tax holiday) bagi investasi asing. "Negara di Luar negeri memiliki tax holiday, tetapi kita tidak punya," tutur Luthfi.

Kesaksian Warga, Gempa Garut Dirasakan Besar dan Terdengar Rumah Gemeretak dan Kaca Bergetar
Yoki

Menggenggam Kilau Emas, Kisah Inspiratif Yoki Hardian Tenggara

Dengan fokus pada kualitas emas dan kepercayaan konsumen, Yoki optimis dapat terus bersaing dan berkembang di pasar yang dinamis dan terus berubah.

img_title
VIVA.co.id
28 April 2024