Di Tangan Mahasiswa Ini, Nilai Jual Salak Jadi Tinggi

Sari Buah Salak
Sumber :
  • VIVAnews | Daru Waskita

VIVAnews - Melimpahnya panen raya salak mengakibatkan harga salak di pasaran jatuh. Hal ini, merupakan suatu dilema bagi petani salak. Harga salak yang rendah, tidak memberikan banyak penghasilan bagi  petani salak.

Daftar Lewat Partai Demokrat, Mantan Dubes Turki Lalu Iqbal Maju Pilgub NTB

Di sisi lain, banyaknya hasil panen salak memaksa petani untuk menjual habis hasil panennya agar tidak rugi akibat hasil panen yang membusuk.

Di saat bulan-bulan selepas panen, harga salak akan membaik. Namun, produksi yang sedikit, tetap tidak memberikan banyak penghasilan bagi masyarakat petani salak.

Untuk itu, dibutuhkan suatu inovasi pengolahan salak yang memberikan nilai ekonomi lebih, bagi salak yang tentunya mudah dibuat dan memiliki daya tahan yang baik, sehingga memudahkan dalam penanganan produk.

Mahasiswa Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Yogyakarta yaitu Nafisah Ulfah Fitri Nurrasta, Ika Yuli Arwinanti, Rofingah Juni Astuti dan Faradina Kusuma Dewi menggagas produk olahan sari buah salak yang merupakan minuman ekstrak dari buah salak yang tidak mengalami proses fermentasi dan penambahan CO2 (carbondioxide). Sari buah dikonsumsi sebagai minuman segar yang langsung dapat diminum.

Menurut Nafisah Ulfah, manfaat buah salak sangat banyak dan salah satunya mempunyai serat yang tinggi dan dapat mengobati berbagai penyakit, di antaranya mengandung betakaroten yang sangat baik untuk menjaga kesehatan mata.

"Selain itu, salak berserat tinggi sehingga dapat mengobati diare," kata Nafisah, Jumat 25 Juli 2014.

Ika Yuli menambahkan bahwa dalam setiap 100 gram buah salak mengandung energi sebesar 368 kilokalori, protein 0,8 gram, karbohidrat 90,3 gram, lemak 0,4 gram, kalsium 38 miligram, fosfor 31 miligram, dan zat besi 3,9 miligram.

"Selain itu, di dalam sebuah salak juga mengandung vitamin C sebesar 8,4 miligram,"  jelasnya.

Cara pembuatan


Rofingah Juni menjelaskan, cara pembuatan sari buah salak tersebut. Buah salak yang dipilih dikupas kulitnya dan dibuang buah yang busuk, kemudian direndam dalam larutan garam satu persen dan dikukus selama tiga menit.

Setelah itu, didinginkan dengan cepat supaya tidak terjadi pemasakan berkelanjutan. Tahap selanjutnya, bahan dihancurkan dengan cara  pencacahan, lalu masukkan cacahan buah dalam air yang sudah dididihkan dalam keadaan air masih panas.

Diamkan selama lima menit, kemudian disaring dan ditambahkan gula pasir dan asam sitrat ke sari buah yang diperoleh dan aduk hingga larut. Sari buah salak telah siap disajikan. Karya ini berhasil meraih pendanaan dari Dikti dalam Program Kreatifitas Mahasiswa Kewirausahaan (PKMK) tahun 2014.

Investasi Hilirisasi Turun Jadi Rp 75,8 Triliun di Kuartal I-2024
Pengamat sepakbola, Tommy Welly atau Bung Towel

Bung Towel Kasih 3 'Kisi-kisi' Supaya Timnas Indonesia Menang dari Uzbekistan

Pengamat sepakbola, Bung Towel memberi tips atau ‘kisi-kisi’ agar Timnas Indonesia dapat mengalahkan Uzbekistan di semifinal Piala Asia U23 2024 Qatar.

img_title
VIVA.co.id
29 April 2024