VIVAnews - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan lambatnya pembangunan infrastruktur di Indonesia lebih terjadi karena faktor regulasi dan mark up nilai proyek yang tidak mendukung.
Menurutnya, dari pengalaman lima tahun belakangan, adanya public private partnerhip yang belum lama ini ditawarkan, diketahui bahwa ketakutan lebih banyak timbul dibandingkan ketertarikan investor.
Sri Mulyani mengatakan, dari sisi birokrasi ada peraturan yang dianggap investor tidak mendukung pelaksanaan infrastruktur. "Kami melalui PPP book terus memperbaiki peraturan yang ada," katanya di Kantor Kementrian Koordinator Bidang Perekonomian, Jakarta, Selasa 28 April 2009.
Peraturan ini, katanya, menyesuaikan dengan situasi seperti perubahan UU Kereta Api, dan Pelabuhan. "Kita masih belajar membedakan mana yang masuk peran pemerintah dan swasta," katanya.
Terkait soal mark up, Indonesia memang familiar. "Ini trauma kita di masa lalu," katanya. Tentang mark up ini, akibatnya pemerintah sulit mengegolkan suatu proyek ke private sektor.
Selain itu Sri Mulyani mengatakan adanya prinsip bahwa yang paling baik itu adalah yang paling murah yang sulit dihilangkan dari Indonesia. Banyak insinyur yang meragukan pelaksanaan proyek karena prinsip ini.
VIVA.co.id
6 Mei 2024
Baca Juga :
Komentar
Topik Terkait
Jangan Lewatkan
Terpopuler
Selengkapnya
Partner
Sebagai perangkat yang telah ada di pasaran untuk beberapa waktu, iPhone 11 second (bekas) tetap menjadi pilihan menarik bagi banyak konsumen. Dengan desain yang solid.
Seorang pastor yang bernama Lawrence Kozak dilaporkan telah melakukan pencurian uang gereja dengan jumlah lebih dari 40.000 Dolar AS atau setara dengan sekitar Rp 638
Sebelumnya, Samsung telah mengandalkan mitra seperti AMD untuk menyediakan GPU untuk chipsets mereka dalam beberapa generasi terakhir. Mulai dari Exynos 2200 hingga 1480
Dalam memanfaatkan momen Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) 2024, mengusulkan sekolah inklusi demi memaksimalkan pendidikan bagi kaum difabel.
Usulan tersebut, ...
Selengkapnya
Isu Terkini