Enam Tol Dalam Kota Tak Bisa Dibangun Sekaligus

Pembangunan jalan tol
Sumber :
  • Antara/ Indrianto Eko Suwarso
VIVAnews
- Wakil Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahja Purnama, meminta PT Jakarta Toll Development untuk membangun sekaligus enam ruas tol dalam kota. Jika tidak, Pemda akan mengambil alih jalan tol itu.


Ahok, panggilan akrab Basuki, mengatakan, jika tidak dibangun keenam-enamnya, jaringan yang diinginkan tidak akan terbentuk.


Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT), Achmad Gani Ghazali, kepada
DPR Sindir Kenaikan UKT di Sejumlah PTN Menyesuaikan Harga Cabai dan Telur
VIVAnews
, Jumat 29 Agustus 2014, mengungkapkan sejak pertama, Pemrov DKI-lah yang meminta pembangunan jalan tol ini untuk dicicil.
Ada Korban Meninggal Akibat Tabrakan KA Pandalungan Vs Mobil di Pasuruan, Perjalanan KA Terganggu


Indonesian Economy Grows 5,11 Percent in Q1 2024
"Mereka kan pemrakarsa, mereka yang meminta pembangunannya dibagi menjadi tiga tahapan," kata Gani.

Alasan Pemprov DKI waktu itu, karena Jakarta akan macet total, jika jalan tol senilai Rp41 miliar ini dibangun sekaligus. Apalagi, jika melihat rencana, pembangunannya akan berjalan bersamaan dengan pembangunan monorel.


Jika dipaksakan dibangun berbarengan, ditakutkan akan terjadi
chaos
. Selain pemda, Gani menyatakan, ada juga keberatan dari pihak bank yang akan memberikan pinjaman.


Pihak bank mengaku, akan kesulitan jika pendanaannya dilakukan sekaligus, mengingat besarnya dana yang dibutuhkan untuk pembangunan.


Oleh karena itulah, pembangunan jalan tol yang sempat menjadi polemik ini dilakukan simultan dan dimulai dengan ruas Semanan-Sunter dan Sunter-Pulogebang terlebih dahulu.


Namun, jika Pemprov DKI menginginkan dan menyanggupi untuk mengatur lalu lintas, pemerintah pusat akan mendukung.


"Kami sih maunya juga sekali jadi saja," katanya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya