Sumber :
- VIVAnews/R. Jihad Akbar.
VIVAnews
- Pemerintah menyambut baik realisasi inflasi pada bulan Agustus sebesar 0,47 persen dan 3,4 persen untuk sepanjang 2014. Dengan demikian, diperkirakan hingga akhir tahun angka inflasi bisa di bawah asumsi pemerintah dalam APBN-P 2014 sebesar 5,3 persen.
Wakil Menteri Keuangan, Bambang Brodjonegoro, Senin 1 September, menyatakan bahwa tingkat inflasi yang rendah ini mendukung upaya pemerintah mendorong daya beli masyarakat.
"Ini aman buat menaikkan daya beli masyarakat," ujar Bambang di DPR RI, Jakarta.
Ia menambahkan, ancaman tekanan inflasi hingga akhir tahun masih besar. Antara lain didorong oleh faktor kenaikan tarif dasar listrik (TDL), yang mulai diterapkan bulan ini. Hal lainnya, rencana kenaikan harga elpiji non subsidi ditengarai akan berkontribusi meningkatkan inflasi.
Namun, Bambang optimistis, tekanan-tekanan tersebut tidak terlalu berpengaruh hingga akhir tahun. Apalagi, pada periode dua bulan ke depan di beberapa tempat akan mulai memasuki masa panen, sehingga dapat meredam tekanan inflasi dari komponen harga yang diatur pemerintah.
Menurut Bambang, keputusan untuk menaikan harga BBM saat ini bukan hanya keputusan ekonomi, tetapi juga keputusan politik. Karena itu, ia enggan berspekulasi mengenai hal tersebut. (asp)
Halaman Selanjutnya
Menurut Bambang, keputusan untuk menaikan harga BBM saat ini bukan hanya keputusan ekonomi, tetapi juga keputusan politik. Karena itu, ia enggan berspekulasi mengenai hal tersebut. (asp)