Ini yang Membuat Pemerintah Tak Segera Naikkan Harga BBM Bersubsidi

Chairul Tanjung.
Sumber :
  • VIVAnews/Ikhwan Yanuar
VIVAnews
- Pemerintah saat ini memiliki ruang untuk melakukan penyesuaian harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi. Skema kenaikan harga sudah disusun dalam Anggaran Pendapatan Belanja Negara Perubahan 2014. Bahkan, dana kompensasi telah disiapkan sebesar Rp5 triliun.


Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Chairul Tanjung, mengungkapkan banyak pertimbangan yang diperhatikan pemerintah untuk menerapkan kebijakan itu. Karena itu, sampai saat ini belum dilakukan.


"Naikan BBM harus dikaji serius, dampaknya luar biasa. Jangan selesaikan masalàh satu dengan menciptakan masalah lain itu,
nggak
baik," ujar mantan pengusaha yang akrab dipangil CT itu.


Mendorong tingginya inflasi, lanjut CT, menjadi salah satu perhatian pemerintah jika kebijakan itu dilakukan. Sebab, dampak lanjutannya sangat menghantam masyarakat, khususnya yang kurang mampu.


"Yang paling terkena dampak adalah orang-orang yang salama ini kehidupnnya tidak mencukupi. Kalau sudah naikkan harga bahan-bahan pangan, tentu mereka akan lebih susah lagi hidupnya," tambah CT.


Selain itu, menurutnya dunia usaha juga dapat terganggu dengan kebijakan tersebut. Hal itu, secara otomatis mengerem pertumbuhan ekonomi Indonesia minimal hingga akhir tahun ini.


"Masalah BBM bersubsidi, kalau harga naik, pasti biaya produksinya, mau pertanian, perikanan, atau apa pun akan naik, itu akan memengaruhi," ungkap dia. (ren)
Jelang Hari Kebebasan Pers Sedunia, Gaza Berduka Atas Kematian 140 Jurnalis dalam Serangan Israel

Ilustrasi cuaca panas

Terpopuler: Menguak Manfaat Ajaib Buah Manggis hingga 5 Tips Menghadapi Cuaca Ekstrem

 Kanal Lifestyle VIVA.co.id, pada hari Kamis, 2 Mei 2024, memiliki empat artikel terpopuler dengan jumlah pembaca paling tinggi. Artikel apa saja? Yuk simak!

img_title
VIVA.co.id
3 Mei 2024