Ilmuwan: Mereka yang Merasa Aman Cenderung Hindari Risiko

Bungee jumping
Sumber :
  • istock
VIVAnews
- Sering kita melihat orang yang melakukan kegiatan atau olahraga ekstrem, bukan hanya butuh nyali yang cukup besar. Kebanyakan mereka percaya ada malaikat pelindung di setiap aksinya.


Namun ternyata itu berbanding terbalik dengan hasil studi yang dilakukan oleh para peneliti. Mereka yang merasa mempunyai malaikat pelindung cenderung sangat kecil untuk mengambil risiko, sehingga hidupnya kurang petualangan.


Tentunya, penemuan tersebut tak sesuai dengan apa yang dipikirkan peneliti diawalnya, sehingga cukup mengejutkan melihat hasilnya.


Seperti yang dilontarkan oleh David Etkin, profesor di bidang bencana dan manajemen darurat dari Universitas York, Kanada. Dia awalnya berpikir, kecenderungan pengambilan keputusan yang berisiko maka hasilnya akan serupa dengan pengambilan risiko itu.


"Ternyata, kami menemukan bahwa orang yang merasa terlindungi karena mempercayai malaikat pelindung, justru cenderung menghindari risiko," ucapnya dikutip
Daily Mail,
Udara Panas yang Melanda RI dalam Beberapa Hari Terakhir Bukan Heatwave, Menurut BMKG
Selasa, 30 September 2014.

Adaro Energy Cetak Laba Bersih US$374,3 Juta di Q1-2024, Turun 18,3%

Studi yang dilakukan Prof. Etkin bersama timnya merupakan hasil penelitian terhadap 198 orang. Para peneliti tersebut mencatat perilaku berisiko itu tergantung dari keyakinan mereka untuk melakukannya atau tidak.
Dijodohkan Sama Irish Bella, Begini Respons Abidzar


Peneliti menemukan, setidaknya ada sekitar 68 persen dari keseluruhan koresponden tersebut menunjukkan keyakinan adanya semacam malaikat penjaga yang dapat memengaruhi setiap aksinya yang berisiko.


"Kami berpikir bahwa mereka lebih mau menanggung risiko dengan keyakinan adanya pelindung dalam menghadapi rasa takut. Hal ini membatasi kemampuan mereka untuk menghadapi rasa takut dan menghindari mengambil keputusan yang berisiko," ujar Prof. Etkin.


Prof. Etkin menambahkan, hubungan antara sebab akibat mengenai keyakinan bagi sang petualang ekstrem, sangat berlawan dengan hipotesis awal oleh para peneliti.


Hasil penelitian oleh Prof. Etkin bersama timnya ini diterbitkan ke dalam jurnal
SAGE
.
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya