Anggota DPR: Perppu Pilkada SBY Memang untuk Rakyat atau Pencitraan?

Susilo Bambang Yudhoyono
Sumber :
  • VIVAnews/Yudhi Mahatma
VIVAnews - Ketua Fraksi Partai Keadilan Sejahtera, Hidayat Nur Wahid, mengatakan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang Undang (Perppu) Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada), yang rencananya akan diajukan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, bisa saja ditolak oleh Dewan Perwakilan Rakyat. Perppu itu, lanjut Hidayat, tidak serta merta membatalkan UU Pilkada yang telah disetujui DPR lewat pemungutan suara.

"Perppu itu memang hak konstitusional presiden, tapi perlu disebutkan juga kenapa Perppu itu dikeluarkan. Perppu itu tidak serta merta membatalkan UU karena harus mendapatkan persetujuan dari pleno DPR," ujar Hidayat di Gedung DPR, Jakarta, Kamis 2 Oktober 2014.

Hidayat mengatakan dalam waktu dekat, DPR belum mempunyai agenda pleno pembahasaan Perppu itu. Sebab, setiap fraksi di DPR masih harus menyusun alat kelengkapan dewan.

"Nanti kita lihat Perppu itu seperti apa sih sesungguhnya. Kami akan menyikapinya dengan betul-betul agar kita mengerti," ucap dia.

Setelah Serang Gereja, KKB Menuju Sekolah Bikin Guru Ketakutan hingga Lari ke Hutan
Sementara itu, Ketua Dewan Pimpinan Pusat Partai Kebangkitan Bangsa, Abdul Kadir Karding, menilai rencana pengajuan Perppu itu hanya untuk memperbaiki citra Presiden SBY dan Partai Demokrat menyusul aksi walk out para politisi mereka saat pengesahan UU Pilkada 26 September lalu.

Simfoni Warna dan Motif Nusantara Menyatukan dengan Keindahan Kain Tradisional
"Perppu ini masih harus diuji. Apakah hanya untuk mencari legitimasi baru setelah terpuruk atas perilaku mereka atau tidak," ujar Karding.

Prabowo-Gibran Menang, Relawan: Program Harus Jalan dan Sampai ke Masyarakat
Hal senada disampaikan oleh politisi PDI Perjuangan Rieke Diah Pitaloka. Dia mengatakan landasan diterbitkannya Perppu ini masih harus diuji.

"Apakah Perppu itu lagi-lagi sebagai alat pencitraan atau bukan? Kalau memang hanya untuk sekedar pencitraan, itu hanya melempar batu sembunyi tangan kepada pemerintahan yang baru," kata Rieke. (ren)
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya