VIVAnews - Kurs rupiah terhadap US$ di pasar spot antarbank Jakarta terus berlari kencang hingga menembus level Rp 11.000/US$.
Pukul 11.48 WIB, di Bank NISP rupiah ditransaksikan dalam rentang yang lebar, Rp 10.600/US$ untuk beli dan Rp 11.000/US$ untuk jual. Sedangkan di Bank Permata, rupiah ditransaksikan di posisi Rp 10.800 untuk jual.
"Di sekitar pukul 10.30-11.00 WIB, rupiah malah sempat menembus 11.300/US$," kata seorang dealer di Bank NISP.
Namun data yang dikutip dari Bloomberg, rupiah masih bertengger di level 10.700/US$. Pelemahan rupiah ini, kata dia, dipicu kejatuhan pasar saham sehingga terjadi panic buying.
Penjualan saham oleh asing membuat pasar uang ikut bergejolak, karena mereka menukarkan rupiah hasil penjualannya dengan US$.
Kalangan pengusaha sebelumnya mengaku masih bisa menolerir kurs rupiah di posisi Rp 11.000/US$. Posisi ini masih dianggap aman untuk melakukan impor.
Zulhas Tak Persoalkan Jumlah Jatah Menteri untuk PAN di Pemerintahan Prabowo-Gibran
Zulhas mengatakan siapapun kader PAN yang nantinya ditunjuk sebagai menteri oleh Prabowo maka harus siap bekerja untuk kepentingan bangsa Indonesia.
