VIVAnews - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono berharap Asia akan menjadi agen pertumbuhan ekonomi global yang tercepat. Asia juga akan menjadi negara yang pulih dari krisis lebih cepat.
Yudhoyono menanggapi proyeksi yang disampaikan oleh Presiden Bank Pembangunan Asia (ADB), Haruhiko Kuroda. Pada tahun ini, di saat negara-negara lain dan kawasan lain tumbuh negatif, Asia justru masih tetap tumbuh 3,4 persen. Tahun depan, ekonomi Asia juga diperkirakan akan tumbuh sebesar 6 persen.
"Mengapa tidak? Kita (Asia) adalah macan dan naga yang tahan dan berani," kata Yudhoyono saat membuka sidang tahunan ADB ke-42 di Nusa Dua, Bali, Senin 4 Senin 2009.
Keyakinan SBY tersebut muncul karena selama ini, dalam beberapa dekade, Asia selalu menjadi simbol sebuah harapan dan inspirasi bagi banyak orang di dunia.
Dia memberikan contoh di Indonesia. Saat ekspor merosot, Indonesia diuntungkan oleh pasar domestik. Pemerintah percaya dengan sikap pemerintah yang proaktif, mengambil kebijakan yang perlu dalam mengantisipasi krisis, maka akan menjadi kunci pertumbuhan ekonomi.
Tahun ini pertumbuhan ekonomi Indonesia diperkirakan 4-4,5 persen. "Setelah krisis RI perlu pro aktif dan transparan," kata dia. Menurut dia, ini penting sebagai sinyal kepada pasar bahwa pemerintah cukup percaya diri dan mampu menghadapi situasi.
Pemerintah perlu percaya diri dalam menghadapi krisis dengan cara mengeluarkan kebijakan paket stimulus fiskal sebesar 1,4 persen dari PDB. Pemerintah juga memberikan insentif pajak. "Ini penting bagi perekonomian," kata dia.
Bos Microsoft Satya Nadella Pernah Batal Ketemu Jokowi
Kepala Eksekutif Microsoft Satya Nadella dijadwalkan bertemu Presiden Jokowi pada pukul 08.30 WIB di Istana Negara, Jakarta, pada Selasa hari ini, 30 April 2024.
