VIVAnews - PT Pelayaran Tempuran Emas Tbk (TMAS) sedang bernegosiasi untuk meminta keringanan pembayaran (hair cut) kontrak derivatif dengan pihak terkait. Upaya itu dilakukan untuk mengurangi kerugian akibat transaksi tersebut.
"Upaya yang dilakukan adalah negosiasi keringanan pembayaran sambil melihat waktu yang tepat untuk exit," kata Sekretaris Perusahaan Tempuran Emas, John Wisnu Alwi, dalam penjelasan tertulis perusahaan yang dipublikasikan PT Bursa Efek Indonesia (BEI) di Jakarta, Senin 4 Mei 2009.
Menurut dia, kewajiban derivatif perseroan mencapai Rp 9,83 miliar (US$ 893,74 ribu). Kewajiban itu terdiri atas target redemption swap BBM US$ 693,74 ribu dan redemption forward US$ 200 ribu.
"Sedangkan kerugian Rp 3,29 miliar adalah kerugian bersih yang dialami perseroan selama 2008 atas kontrak derivatif," ujar dia.
Saat ini, dia melanjutkan, perseroan sedang berupaya untuk bernegosiasi dengan pihak terkait guna menyelesaikan kontrak-kontrak derivatif itu, sehingga dapat mengurangi kerugian.
VIVA.co.id
28 April 2024
Baca Juga :
Komentar
Topik Terkait
Jangan Lewatkan
Terpopuler
Selengkapnya
Partner
Cara Daftar PKH tahun 2024, Cukup Pakai NIK KTP dan Dapatkan Saldo DANA Rp2 Juta
Bandung
18 menit lalu
Dalam masa pandemi COVID-19 yang dimulai pada tahun 2020, BSU merupakan dukungan dari Pemerintah dengan nominal bantuan yang mencapai Rp 2,4 juta. Pada tahun 2021, nomin
Uniknya dari beberapa nama bakal calon kepala daerah yang mendaftar ke partai politik ada dua nama yang menjadi perhatian banyak pihak. Kedua calon itu adalah...
Nasib Stefano Pioli sudah di ujung tanduk. Apalagi dalam beberapa hari terakhir AC Milan sudah dikaitkan dengan Julen Lopetegui sebagai pengganti pelatih plontos.
Ribuan ASN mulai dari level eselon hingga para fungsional, tampak memadati venue yang berlokasi di komplek rumah dinas Wali Kota Pasuruan. Tak ketinggalan, jajaran
Selengkapnya
Isu Terkini