Sumber :
- Vivanews/AgusTH
VIVAnews
- Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Menristek Dikti), Mohamad Nasir, masih akan membahas bersama jajarannya mengenai kementerian yang berasal dari dua departemen. Ia menargetkan paling lama satu bulan, restruktur organisasi akan rampung.
Perombakan tersebut akan berdampak juga terhadap anggaran Kementerian Riset dan Dikti dalam lima tahun ke depan.
Baca Juga :
KPK Geledah Ruang Kerja Sekjen DPR RI, Ada Apa?
Baca Juga :
Suara Nasdem Naik Ilegal di Dapil IX Jawa Barat, Gerindra Minta Pemilu Ulang di 53 Kecamatan
"
Cost sharing
ini mungkin akan dilakukan setelah restrukturisasi selesai," jelas Nasir.
Alokasi tersebut, diupayakan sebagai bentuk jawaban dari minimnya anggaran. Nasir berharap dengan adanya
cost sharing
itu, tidak hanya meningkatkan hasil penelitian tapi juga menunjukkan eksistensi perguruan tinggi mengenai penelitiannya.
Perubahan Nama
Nasir juga sedang mengkaji mengenai apakah akan ada perubahan nama pembantunya, akan dinamai dengan dirjen atau deputi.
"Dari Senin setelah rapat kabinet, sorenya saya langung koordinasi sampai jam 10 malam, dua hari berturut-turut dengan deputi (ristek) dan dirjen (pendidikan tinggi). Tujuannya, saya ingin melihat peleburan itu menjadi satu," jelas mantan Dekan Undip itu.
Nasir mengungkapkan bahwa dirinya membutuhkan waktu sekitar dua minggu atau maksimal satu bulan mengenai restrukturisasi jajaran dalam kementeriannya tersebut.
"Belum bisa memutuskan, mau bentuknya dirjen apa deputi. Saya akan berjalan pada aturan yang pas. Kajian itu selama dua minggu, satu bulan maksimal. Harapannya tanggal 1 desember, sudah
clear
," ungkap Nasir.
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
"