VIVAnews - Setelah dua minggu dunia di ambang perang nuklir, pada 28 Oktober 1962, Presiden Uni Sovyet Nikita Khrushchev setuju melucuti misil yang ditempatkannya di Kuba. Pengumuman Khrushchev tersebut mengakhiri krisis misil Kuba yang telah berlangsung sejak 14 Oktober 1962.
Krisis misil Kuba dimulai saat pesawat tanpa awak AS menemukan sejumlah misil nuklir Sovyet ditempatkan di Kuba. Seminggu kemudian, Presiden John F. Kennedy mengutuk aksi Sovyet tersebut di televisi. Kennedy juga melancarkan blokade laut atas Kuba dan mengancam akan menyerang Sovyet jika misil tersebut diluncurkan ke AS. Sebagai imbalan penarikan misil tersebut, AS setuju untuk tidak menginvasi Kuba dan akan menarik misilnya dari Turki.
Namun, keputusan Khrushchev ditentang dua sekutu utamanya, Cina dan Kuba. Presiden Kuba Fidel Castro bereaksi dengan mengusir warga Amerika dari markas militer Guantanamo. Pada 20 November 1962, AS mulai mencabut blokade laut atas Kuba. Lalu, pada akhir tahun, seluruh misil nuklir Sovyet ditarik dari Kuba dan AS menarik misilnya dari Turki pada 1963. Pasca insiden Kuba, sebuah jalur telepon khusus dibuat antara Sovyet dan AS guna menghindari terulangnya krisis serupa.
VIVA.co.id
28 April 2024
Baca Juga :
Komentar
Topik Terkait
Jangan Lewatkan
Terpopuler
Selengkapnya
Partner
Usai Unggah Foto Starbucks di Mekkah, Zita Anjani Malah Tantang Balik Masyarakat Soal Ini
Bandung
30 menit lalu
Wakil Ketua DPRD Jakarta Zita Anjani kini tengah ramai jadi sorotan di media sosial, terutama Instagram. Anak dari Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan tersebut kedapatan m
Friedrich Nietzsche: "Kita Harus Memiliki Kegelapan untuk Melihat Bintang-bintang"
Wisata
31 menit lalu
Friedrich Nietzsche, seorang filsuf Jerman kontroversial dari abad ke-19, dikenal dengan pemikirannya yang provokatif dan kutipan-kutipannya yang mendalam. Salah satu kut
Alur Cerita, Sinopsis Paint With Love dan Pemerannya
Olret
31 menit lalu
Paint With Love mengisahkan bagaiamana seorang pelukis yang hidup bebas terjerat oleh seorang direksi agensy yang bermata duitan. Bahkan untuk memuluskan projecnya
Anggota DPRD Provinsi Lampung, Rahmat Mirzani Djausal atau kerap dikenal RMD mengundang warga Lampung untuk dapat menghadiri acara nonton bareng (nobar) antara Indonesia
Selengkapnya
Isu Terkini