- VIVAlife/Stella Maris
VIVAnews - Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), Roy Sparringa, mengatakan bahwa pihaknya akan memberikan insentif pada penjual jamu kecil. Insentif tersebut, berupa pembinaan kebersihan dalam proses produksi jamu tradisional.
"Kalau dulu, ramuan-ramuan jamu langsung godok langsung diminum, tidak ada masalah. Nah, bagaimana ini kalau dikemas? Itu yang jadi masalah," ujarnya, di kompleks Kementerian Perekonomian Jakarta, Rabu 26 November 2014.
Menurutnya, persiapan proses pembuatan jamu dirasa penting, sebab dapat memengaruhi kualitas, mutu, serta manfaat dari jamu itu sendiri.
"Memang khasiatnya bagus, tetapi bagaimana mereka mempersiapkan? Jadi, concern-nya UMKM. Nah, higienis sanitase harus diperhatikan betul-betul terjaga, agar save life," tuturnya.
Selain itu, lanjutnya, masa kadaluarsa juga harus diperhatikan. "Masa kadaluarsa harus diperpanjang. Dan aman, tidak ada cemaran dan sebagainya.
"Kita akan terus kawal, memastikan produk-produk yang beredar itu bermutu," katanya.
Baca juga:
(asp)
Mulia Banget! Usai Belajar Islam, Pendeta Brian Siawarta Ingin Layani Umat Muslim
Brian Siawarta baru-baru ini tampil di podcast milik Melaney Ricardo. Salah satu pembahasan yang menarik pemuka agama Kristen itu terkait dengan background pendidikannya.
