Sumber :
- VIVAnews/Arie Dwi Budiawati
VIVAnews
- Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Sofyan Djalil mengungkapkan, ada kemungkinan tahun depan bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi jenis premium tidak akan di subsidi lagi.
Di sela-sela Musyawarah Perencanaan Pembangunan Nasional (Musrembangnas), Kamis 18 Desember 2014, dia mengungkapkan bahwa hal tersebut merupakan salah satu dari tiga opsi yang saat ini dikaji pemerintah.
![Halaman Selanjutnya]( "Halaman Selanjutnya")
Di sela-sela Musyawarah Perencanaan Pembangunan Nasional (Musrembangnas), Kamis 18 Desember 2014, dia mengungkapkan bahwa hal tersebut merupakan salah satu dari tiga opsi yang saat ini dikaji pemerintah.
"Akan ada kebijakan yang diumumkan akhir bulan ini dan akan mulai diberlakukan awal tahun depan," ujarnya.
[Baca: ]
Sofyan memaparkan, selain mencabut subsidi premium, opsi lainnya yang dikaji adalah penerapan subsidi tetap untuk BBM per liter. Namun, besarannya masih terus dikalkulasikan.
"Opsinya subsidi tetap, lalu (subsidi) bensin dilepaskan, kemudian menjadi barang yang bukan disubsidi, dan kemudian harganya akan ada penyusutan (diturunkan) ke bawah," kata dia.
Dia mengatakan, kebijakan ini dikeluarkan guna merespons terus anjloknya harga minyak dunia saat ini. Karena itu, segala aspek dipertimbangkan, agar akhirnya subsidi yang dikeluarkan pemerintah dapat efisien dan tepat sasaran.
Sofyan menegaskan, untuk menerapkan kebijakan ini, tidak memerlukan izin DPR. Sebab, itu bisa diumumkan sebelum perubahan APBN 2015 yang akan dilakukan awal tahun depan.
Baca juga:
(asp)
Halaman Selanjutnya
"Akan ada kebijakan yang diumumkan akhir bulan ini dan akan mulai diberlakukan awal tahun depan," ujarnya.
