Capex Lonsum Dipatok Rp 600-800 Miliar

VIVAnews - PT PP London Sumatra Indonesia Tbk (Lonsum) meningkatkan belanja modal (capital expenditure/capex) sepanjang 2009 menjadi Rp 600-800 miliar. Dana capex dialokasikan dari kas perseroan.

Direktur Utama London Sumatra Benny Tjong mengatakan, kas perusahaan saat ini mencapai Rp 1 triliun. "Selain itu, kami masih memiliki pinjaman Rp 150 miliar," kata Benny pada paparan publik perseroan dalam acara Investor Day di gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Selasa 12 Mei 2009.

Benny menambahkan, jika asumsi capex Rp 800 miliar, dana yang dialokasikan untuk pengembangan tanaman sebesar Rp 360 miliar dan nontanaman seperti pembangunan pabrik dan mesin, infrastruktur, serta transportasi Rp 440 miliar.

Pada kuartal I-2009, perusahaan membukukan penurunan penjualan 38 persen menjadi Rp 618,08 miliar dari periode sama 2008 sebesar Rp 996,99 miliar.

Benny mengungkapkan, produk kelapa sawit mengontribusi penjualan hingga Rp 521 miliar, atau 84,3 persen dari total pendapatan London Sumatra. Sedangkan produk karet mengontribusi Rp 76 miliar (12,2 persen).

Sepanjang 2009, London Sumatra menargetkan kenaikan produksi minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO) hingga 20 persen, atau menjadi 408 ribu ton dari sebelumnya 340 ribu ton.

Penjualan CPO dan karet mengontribusi 80-95 persen dari total penjualan perseroan. Sisanya dari teh dan kopi.

Dia menambahkan, perseroan menyiapkan lahan seluas 80 ribu hektare (ha) dari hasil akuisisi pada Desember 2008. Lahan itu digunakan untuk pengembangan produk CPO.

Menag Yaqut dan Menhaj Tawfiq Mantapkan Kemudahan Layanan Bagi Jemaah Haji Indonesia

"Berapa target tertanamnya tergantung pada kebutuhan perseroan," jelasnya.

Perseroan kini memiliki 33 ribu lahan yang terdiri atas 11 ribu lahan menghasilkan dan 22 ribu lahan yang belum menghasikan. Selain itu, perusahaan akan berinvestasi 308 truk angkut CPO.

Sebelumnya, perusahaan berniat memperluas pabrik di Kalimantan. Pabrik itu akan mulai beroperasi pada Juli 2009. Pabrik tersebut diharapkan bisa menambah volume produksi hingga 45 ton per jam.

Saat ini, kapasitas produksi seluruh pabrik London Sumatra mencapai 350 ton per jam. 

Manajemen Sriwijaya Air Buka Suara soal Pendirinya Jadi Tersangka Korupsi Timah
Striker Timnas Indonesia U-23, Rafael Struick

Rafael Struick Kembali, Ini Kata Shin Tae-yong

Indonesia U-23 kehilangan Rafael Struick saat bermain di semifinal Piala Asia U-23 2024 melawan Uzbekistan U-23.

img_title
VIVA.co.id
1 Mei 2024