Teleskop NASA Temukan Tiga Bintang Layak Huni

- Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA) mengklaim telah menemukan bintang yang berpotensial untuk menjadi tempat tinggal manusia di masa mendatang. Laporan tersebut berdasarkan pengamatan teleskop miliknya yang sedang mengorbit luar angkasa, yakni teleskop Kepler.

Untuk menangkap objek tersebut, Kepler harus tertatih-tatih di luar angkasa. Teleskop tersebut mampu mendeteksi tiga bintang, salah satunya mempunyai ukuran sama persis dengan Bumi. Ketiga bintang tersebut mengorbit di luar zona Goldilocks, sehingga suhu yang dirasakan cukup moderat untuk air dan unsur kehidupan lainnya.

Dilansir dari Daily Mail, Minggu, 18 Januari 2015, bintang yang dinamai dengan EPIC 201367065 ini berada pada jarak 150 juta cahaya, 10 bintang terdekat dari Matahari diketahui memiliki planet transit.

"Atmosfernya terbuat dari nitrogen dan oksigen yang memungkinkan untuk kehidupan seperti di Bumi," kata Ian Crossfield dari University Arizona, yang memimpin studi tersebut.

Dalam pengamatannya, NASA menyebutkan ketiga planet tersebut setara masing-masingnya 2,1, 1,7, dan 1,5 dengan ukuran Bumi.

"Ada kemungkinan yang sangat nyata bahwa planet terluar memiliki karaktersitik dengan Bumi yang bisa memiliki suhu tepat untuk mendukung air," kata Eric Petigura, astronom asal University of California Berkeley.

Namun, penemuan tersebut masih bersifat sementara. Pasalnya, saat ini laporan penemuan tersebut sedang dikaji lebih dalam oleh NASA dengan mengerahkan teleskop ruang angkasa lainnya yaitu Hubble sebagai pendukung penemuan ketiga bintang yang cocok bagi kehidupan tersebut.

"Jika ini (bintang tersebut) mempunyai kehangatan atmosfernya dengan ukuran hampir seperti dengan Bumi, maka Hubble akan melihat tanda tersebut," jelas Petigura.

Begitu juga yang diungkapkan oleh Crossfield, dimana bintang maupun planet di luar tata surya bisa mengejutkan ilmuwan dalam melakukan penelitiannya.

"Tapi alam penuh kejutan banyak exoplanet (planet di luar tata surya) ditemukan oleh Kepler dimana menemukan planet kayak akan hidrogen, namun tidak sesuai dengan kehidupan seperti yang kita tahu," kata dia, seperti dilansir laman RT.com.

Hasil studi tersebut telah diterbitkan ke dalam jurnal astronomi, Astrophysical Journal.