Sumber :
- REUTERS/Brendan McDermid
VIVA.co.id
- Indeks saham utama Amerika Serikat ditutup menguat dengan volatilitas berlanjut pada akhir perdagangan Rabu waktu New York.
Seperti dikutip dari laman
CNBC
, Kamis, 22 Januari 2015, hal tersebut karena sebagian besar investor berpandangan positif pada pemberitaan bahwa Bank Sentral Eropa (ECB) akan menerapkan stimulus moneter dengan program pembelian obligasi bulanan.
Baca Juga :
Bursa Wall Street Ditutup Lebih Tinggi
The CBOE Volatilitas Index (VIX), yang secara luas dianggap sebagai ukuran terbaik dari kecemasan di pasar, levelnya turun 5,2 persen menjadi 18,85.
Indeks Dow Jones Industrial Average berakhir naik 39,05 poin (0,2 persen) ke level 17.554,28, dengan saham UnitedHealth yang memimpin kenaikan saham
blue-chip.
Sementara itu, indeks S&P 500 naik 9,57 (0,5 persen) ke level 2.032,12, dengan saham sektor energi yang paling diuntungkan.
Adapun indeks Nasdaq menguat 12,58 poin (0,3 persen) ke level 4.667,42.
Volume saham yang diperdagangkan di Bursa Efek New York hampir mencapai 771 juta unit saham dengan volume komposit mendekati 3,7 miliar unit saham.
Nilai tukar mata uang dolar melemah terhadap mata uang mitra dagang utama AS. Sementara itu, imbal hasil (
yield
) treasury 10 tahun yang digunakan untuk menentukan suku bunga KPR dan kredit konsumsi naik 8 basis poin menjadi 1,8703 persen.
Baca juga:
Halaman Selanjutnya
The CBOE Volatilitas Index (VIX), yang secara luas dianggap sebagai ukuran terbaik dari kecemasan di pasar, levelnya turun 5,2 persen menjadi 18,85.