Bangun Smelter, Wujud Komitmen Freeport ke Pemerintah

PT Freeport Indonesia Menghentikan Operasional Penambangan
Sumber :
  • ANTARA/ Spedy Paereng

VIVA.co.id - Presiden Direktur PT Freeport Indonesia Maroef Sjamsoeddin, Kamis 22 januari 2015, mengungkapkan bahwa perusahannya memang memprioritaskan pengembangan industri di Papua.

Rampingkan Organisasi, Saham Induk Freeport Melonjak

Pembangunan smelter disadari, bukan proyek yang bisa dikerjakan dalam waktu singkat. Sebab, dalam prosesnya membutuhkan serangkaian kajian, serta studi kelayakan, termasuk pertimbangan teknologi yang digunakan di dalamnya.

Meski berkomitmen prioritas industrinya akan dikembangkan di Papua, termasuk smelter dan kegiatan hilir lainnya, namun Freeport juga memiliki sasaran, agar kegiatan operasionalnya bisa terus berjalan. Untuk itu, Freeport menegaskan kesiapannya membangun smelter yang berlokasi di Gresik, Jawa Timur.

Pertimbangan memilih lokasi smelter di Jawa Timur adalah infrastruktur yang memadai dan mendukung. "Kebetulan di lokasi yang kami tentukan itu berdempetan dengan BUMN, yaitu Petrokimia," kata Maroef.

Pemanfaatan limbah asam sulfat dari smelter Freeport akan bisa dimanfaatkan oleh PT Petrokimia Gresik untuk pembuatan pupuk. "Ini dapat mengurangi cost BUMN, daripada harus mencari ke mana-mana, atau impor misalnya, makanya kami bekerja sama," kata Maroef.

Freeport telah membangun dan mengelola fasilitas peleburan tembaga pertama di Indonesia yang berlokasi di Gresik. Operasi pengolahan konsentrat di PT Smelting Gresik kembali dijalankan pada 8 Agustus 2014, setelah sempat terhenti sejak 24 Januari 2014, akibat protes Freeport terhadap UU Minerba yang dianggap merugikan mereka.

Menurut Maroef, kapasitas pengolahan yang telah berjalan di PT Smelting Gresik bisa menghasilkan sekitar satu juta ton konsentrat per tahun. Sedangkan fasilitas smelter baru milik Freeport yang akan dibangun di dekatnya itu diproyeksikan mampu menghasilkan hingga dua juta ton konsentrat per tahun. "Jika digabung bisa tiga juta ton," kata Maroef.

Terkait fasilitas smelter yang baru, ia menjelaskan, pembangunannya akan memperluas area PT Smelting Gresik yang keberadaanya tak jauh dari kawasan industri Petrokimia Gresik.

Dalam proyeksi, luas smelter baru akan mencapai 60 hektare. Dengan ditambah dengan wilayah PT Smelting Gresik yang seluas 30 hektare, total luas pabrik smelter yang dikelola Freeport ini akan mencapai 90 hektare.

Freeport pun siap membuat kesepakatan dengan Petrokimia Gresik, terkait kerja sama pemanfaatan limbah agar dapat mengurangi biaya logistik dan memberi nilai tambah bagi produk yang dihasilkan.

Dengan komitmen membangun smelter ini, Freeport berharap izin ekspornya tidak dibekukan oleh pemerintah. "Saya tegaskan bahwa kami patuh pada Undang-Undang Minerba, patuh pada aturan pemerintah," kata Maroef.  (asp)

Apa Kabar Divestasi Saham Freeport?


Baca juga:


Salah satu tribun di Mimika Sports Complex

Papua Bangun Kompleks Olahraga Mewah untuk PON 2020

Pembangunan Mimika Sports Complex dibantu oleh PT Freeport Indonesia.

img_title
VIVA.co.id
13 April 2016