Sumber :
- ANTARA FOTO/Udden Abdul
VIVA.co.id
- Penandatanganan kerja sama antara PT Adiperkasa Citra Lestari dengan Proton Holdings Bhd untuk mengembangkan industri mobil di dalam negeri terus menuai kritik.
Pakar otomotif, Suhari Sargo, menilai Proton bukanlah mobil yang tepat untuk dijadikan mobil nasional. Dia menjelaskan bahwa mengembangkan Proton di Indonesia tidak akan semudah di negara asalnya, Malaysia.
Menurut dia, yang dinamakan mobil buatan sendiri itu tidak ada ketergantungan dari luar, seperti Jepang atau Korea, atau merek-merek terkenal dari Eropa.
"Kalau mobil nasional itu harusnya tidak ada ketergantungan, kalaupun mereka mau bekerja sama dengan negara lain, merek lain, itu dasarnya saling menguntungkan saja," ujar Sargo.
Dia menuturkan, dalam pengembangan produknya, dahulu Proton belajar dari Mitsubishi. Namun, ketika lepas dari Mitsubishi, seharusnya Proton bisa mandiri, tetapi faktanya tidak.
Selain itu, kata Sargo, Proton belum bisa mengembangkan produknya sendiri. Dia menambahkan, pasar di Malaysia memang lebih mudah, karena milik pemerintah.
"Semua orang, kalau beli Proton dapat fasilitas,
nah
, itu kan urusan dalam negeri Malaysia,
Baca Juga :
Mengenal Penyakit Parkinson: Gangguan Sistem Saraf Sebabkan Gemetar Hingga Kesulitan Bergerak
Baca Juga :
Kata Pelatih Asal Inggris Usai Bawa Klub Milik Anindya Bakrie Selangkah Lagi Promosi ke League One
Adiperkasa Citra Lestari merupakan perusahaan milik Hendropriyono. Mantan kepala Badan Intelijen Negara (BIN) ini juga dikenal sebagai orang yang dekat dengan mantan Presiden kelima RI, Megawati Soekarnoputri.
Baca juga:
Halaman Selanjutnya
Adiperkasa Citra Lestari merupakan perusahaan milik Hendropriyono. Mantan kepala Badan Intelijen Negara (BIN) ini juga dikenal sebagai orang yang dekat dengan mantan Presiden kelima RI, Megawati Soekarnoputri.