Indonesia Pemakan Daging Terendah di Dunia

Ilustrasi/Pedagang daging sapi di Aceh
Sumber :
  • Zulfikar Husein/VIVAnews
VIVA.co.id -
Konsumsi daging oleh masyarakat Indonesia masih tergolong rendah dibanding negara lainnya. Lebih ironis lagi, tingkat konsumsi daging merah itu justru makin turun pada 2014.


Dalam survei yang dirilis Credit Suisse Research Institute, konsumsi daging masyarakat Indonesia sebesar 5,3 persen pada 2014. Angka ini turun dibandingkan tahun 2013 yang sebesar 6,1 persen.


Menurut survei bertajuk
Beri Pesan di Pernikahan Mahalini-Rizky Febian, Sule: Ayah Tidak Mau, Kalian Seperti Ayah
Emerging Market Survey 2015
itu, pada 2014, masyarakat pemakan daging di Indonesia mayoritas berasal dari perkotaan, yaitu 6,1 persen, sedangkan di pedesaan 3,8 persen.
Agnez Mo Dituding Pro-Israel, Siap Tindak Tegas Oknum Penyebar Hoax


Demi Dalami Peran, Aghniny Haque Pernah Bikin Eyangnya Nangis Bahagia karena Hal Ini
"Indonesia adalah pemakan daging terendah dibandingkan negara-negara lainnya," kata Ella Nusantoro, Direktur Equity Research Analyst Credit Suisse, di Sampoerna Strategic Square, Jakarta, Jumat 20 Februari 2015.

Ella memperkirakan faktor harga daging merah yang tinggi yang mengakibatkan konsumsi daging turun. "Masyarakat kita masih
prefer
mengkonsumsi telur dan ayam yang harganya lebih murah," kata dia.


Menurut hasil survei, Indonesia menduduki posisi buntut dalam survei konsumsi daging. Bahkan, Indonesia kalah dengan India yang konsumsi dagingnya 7,8 persen. Dari sembilan negara yang disurvei Credit Suisse, negara yang mengkonsumsi daging tertinggi adalah Rusia, yaitu 20,7 persen.


Survei dilakukan pada masyarakat di sembilan negara, yaitu Rusia, Arab Saudi, Brazil, Tiongkok, Turki, Meksko, Afrika Selatan, India, dan Indonesia. Jumlah responden Indonesia yang disurvei sebanyak 1.600 orang dari Deli Serdang, Medan, Botabek, Makassar, Jakarta, Surabaya, Gresik, Lamogan, Sidoarjo, Gowa, dan Bandung.


Baca juga:



Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya