2015, Bolt Targetkan 3 Juta Pelanggan

Bolt rayakan 1 juta pelanggan
Sumber :
  • Vivanews/Agus
VIVA.co.id -
Perlombaan Layanan 4G, Ini Pemenangnya
PT Internux atau yang dikenal dengan Bolt mencatat perjalanan manis selama tahun 2014. Pada tahun lalu, Bolt mengklaim telah menembus angka lebih dari satu juta pelanggan sejak diluncurkan secara komersial tahun lalu.

Ada Isu Perang Tarif 4G, KPPU Panggil Operator

Tak ayal, prestasi tersebut menasbihkan Bolt sebagai operator 4G pertama yang memiliki lebih dari satu juga pelanggan.
Ini Ambisi 4G LTE Telkomsel di 2016


"Kita tahu penggunaan Bolt itu pemakaiannya tidak selalu aktif. Namun kami memliki data, pelanggan yang selalu on itu ada 70 persen dari satu juta pelanggan," ungkap Larry Ridwan, Chief Commercial Official Bolt, Selasa 24 Februari 2015.


Di tahun lalu, perusahaan ini mengklaim memiliki pertumbuhan tercepat dengan rata-rata pertumbuhan 54 persen per kuartalnya.


Salah satu faktor kesuksesan Bolt ini diraih karena mampu menyediakan layanan mobile internet broadband dengan kecepatan data hingga 72 Mbps dan harga per kuotanya diklaim 70 persen lebih hemat dari yang lainnya.


Layanan internet Bolt ini didukung ketersediaan perangkat pengguna yang dapat dinikmati melalui empat jenis perangkat, yaitu Dongle, MiFi, CPE, dan 4G Smartphone (Powerphone) yang tersedia dalam tujuh varian.


"Pertama kami hadir melalui MiFi Router. Kemudian pertengahan tahun kami meluncurkan 4G Powerphone dengan fitur Dual SIM Dual Active (DSDA). Ke depannya kami ingin lebih banyak jenis dan varian perangkat 4G," ucap Larry.


Target 2015


Melihat kesuksesan di tahun 2014, Bolt percaya diri untuk semakin agresif. Bolt menargetkan tiga juta pelanggan hingga akhir tahun ini.


Saat ini Bolt telah menjangkau 98 persen wilayah Jabodetabek dengan dukungan 2.900 Base Tranceiver Station (BTS). Untuk meraih target perusahaan, Bolt akan menambahnya menjadi 4.000 BTS untuk peningkatan kualitas dan kapasitas layanan bagi pelanggannya.


"Kira-kira investasinya untuk BTS ini, satu BTS itu US$30 ribu. Mudah-mudah pertengahan tahun sudah jalan dan bisa dinikmati," ungkap Chief Executive Officer Bolt, Dicky Moechtar.



BACA JUGA:

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya