- REUTERS/Bobby Yip/Files
VIVA.co.id - Vendor perangkat komputer Lenovo pekan lalu mendapat sorotan. Diketahui perusahaan asal Tiongkok itu menanamkan perangkat lunak atau software iklan, Superfish pada produk laptop murahnya. Software itu berpotensi memberikan celah keamanan dan peretasan.
Namun perusahaan itu tak mau disudutkan atas modus penanaman software itu. Sebab menurut Kepala teknologi Lenovo, Peter Hortensius, praktik menyuntikkan software dalam paket produk PC sudah menjadi hal yang lumrah dalam industri.
Melansir The Register, Rabu, 25 Februari 2015, analis juga telah menemukan perusahaan lain juga menanamkan mirip Superfish ke PC pengguna.
"Saya tidak akan mengomentari pesaing tapi saya pikir kalian tahu realitas keadaan industri kami," ujar Hortensius.
Ia mengatakan perusahaannya memang telah menyalahi dengan menanamkan software iklan itu, namun Lenovo telah berusaha keras dalam waktu cepat untuk menyelesaikan problem.
"Tujuan kami pada akhirnya untuk membuat ini menjadi benar. Ini akan butuh jalan panjang untuk mendapatkan kepercayaan (pengguna) kembali," kata dia.
Dia menegaskan perusahaan telah menempuh sejumlah langkah. Pertama, perusahaan telah meminta bantuan Microsoft dan McAfee untuk menghilangkan software tersebut dengan produk anti virus mere ka.
Lenovo juga menyiapkan skenario selanjutnya. Di antaranya menerbitkan daftar lengkap semua software yang dibundling ke dalam produk PC-nya. Langkah audit keamanan independen atas sistem perusahaan juga memungkinkan untuk dilakukan.
"Pada akhir pekan ini kami akan merilis pernyataan yang lebih konkret dari apa yang terjadi," kata Hortensius.
Baca juga: