BBM Bisa Turun Rp 1.000/Liter

VIVAnews - Pengamat perminyakan Kurtubi menilai rencana pemerintah menurunkan harga bahan bakar minyak (BBM) sudah tepat. Pasalnya turunnya harga minyak dunia hingga 58 persen dari harga tertinggi pada 11 Juli yang mencapai US$ 147 per barel.

Saat ini harga minyak dunia di New York Mercantile Exchange berada pada US$ 64,75 per barel, naik US$ 2,02 dibanding perdagangan sebelumnya.

Kurtubi memperkirakan, rendahnya harga minyak dunia akan berlangsung lama. Sepanjang krisis keuangan global belum membaik, harga minyak masih tertekan. Meskipun Organisasi Negara-Negara Pengekspor Minyak (OPEC) merencanakan mengurangi produksinya hingga 2 juta barel per hari, tidak akan menaikkan harga minyak signifikan.

"Saat resesi laju permintaan dunia terhadap minyak akan turun, ini yang akan menekan harga minyak mentah," ujar Kurtubi yang juga sebagai direktur Center for Petroleum and Energy Economics Studies (CPEES), kepada VIVAnews, di Jakarta, Rabu 29 Oktober 2008.

Oleh sebab itu, kata Kurtubi, harga BBM sudah pantas turun Rp 1.000 per liter. Harga premium bisa turun dari Rp 6.000 menjadi Rp 5.000, dan harga solar turun menjadi Rp 4.500, dari harga sebelumnya Rp 5.500.

Kuartal I-2024, Laba Bersih Energi Mega Persada Naik Jadi US$17,6 Juta
Pemain Persija Jakarta Rafa Abdurrahman dan Maman Abdurrahman

Pengalaman Langka Maman Abdurrahman Main Bareng Sang Putra di Persija Jakarta

Bek veteran Persija Jakarta Maman Abdurahman bersyukur mendapat kesempatan bermain bersama putranya, Rafa Abdurrahman

img_title
VIVA.co.id
1 Mei 2024