Bunuh Diri Sojin, Menguak Sisi Lain Artis Korea

Sojin Baby Kara
Sumber :
  • Facebook
VIVA.co.id
- Artis pendatang baru Korea Selatan, Sojin, ditemukan tak sadarkan diri di taman apartemennya di daerah Daeduk, Korsel, Selasa, 24 Februari 2015. Polisi memastikan penyebab kematian Sojin adalah bunuh diri.


Kematian tragis Sojin menjadi perbincangan publik. Tewasnya Sojin dikaitkan dengan ketatnya persaingan di industri hiburan Korea. Dan bahkan disebut-sebut, terdapat tingkatan dalam sistem pelatihan calon artis.


Adanya tingkatan tersebut membuat pelatihan seakan menjadi ajang kompetisi, yang kuat yang bertahan.


"Tak jarang peserta pelatihan yang sudah membentuk grup diturunkan kembali ke peserta reguler," kata salah satu perwakilan industri hiburan Korea seperti dilansir dari
Ilgan Sports.


Peserta pelatihan atau calon artis yang ditampilkan di televisi terlihat glamor dan memukau. Tetapi, itu hanyalah sebagian, karena banyak lagi
trainee
yang hidup tidak mampu tanpa harapan masa depan.


Dan yang menyayat hati adalah banyak dari para calon artis itu yang tak mendapat bayaran dari manajeman mereka. Untuk bertahan hidup, para peserta pelatihan melakukan kerja serabutan.


"Ini akan menyulitkan bagi
trainee
yang tinggal jauh dari rumah mereka. Dan mereka harus bekerja paruh waktu untuk membiayai gaya hidup mereka," ujarnya.


Ditambahkan sumber, banyak peserta yang memulai di usia muda. Mereka menanamkan investasi sebagai artis, dan melepas pendidikannya demi mencapai mimpi menjadi bintang idola terkenal.


"Hal ini sangat mengkhawatirkan. Mereka terisolasi di usia muda untuk bertempur dengan masa depan yang tak pasti," ungkapnya.


Di Balik Bunuh Diri Artis Korea Sojin
Pembahasan ini menarik perhatian
netizen
Impian Terakhir Artis Korea Sojin Sebelum Bunuh Diri
. Mereka menganggap selama ini industri hiburan 90 persen berdasarkan pada sponsor atau keberuntungan.

Fans Syok Artis Korea Sojin Tewas Bunuh Diri

"Itu dikarenakan pasar tak memberi kesempatan karier kepada orang yang benar-benar berbakat dan memiliki mimpi menjadi penyanyi," kata salah satu netizen
. "TV hanya fokus dengan gaya hidup glamor selebriti. Realitanya banyak yang hidup menderita," ujar yang lain.


"Kita harus memiliki undang-undang yang melarang orang di bawah umur untuk mengikuti pelatihan. Banyak anak-anak berpikir apa yang mereka lihat di televisi adalah yang akan mereka raih," ujarnya. (one)

![vivamore="Baca Juga :"]

[/vivamore]

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya